Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Palestina di PBB Desak Pembebasan Ibu Hamil Anhar Al-Deek dari Penjara Israel

Rudi Hendrik - Sabtu, 28 Agustus 2021 - 08:41 WIB

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 08:41 WIB

14 Views

Jenewa, MINA – Misi Negara Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa telah mengirimkan seruan mendesak, meminta masyarakat internasional untuk bergerak membebaskan Anhar Al-Deek, seorang ibu Palestina dan tahanan di penjara Israel yang diperkirakan akan melahirkan di penjara kapan saja dalam beberapa hari ke depan.

Al-Deek juga menderita depresi bipolar kehamilan dan dikatakan sangat takut akan nasib janinnya yang akan lahir di penjara, Wafa melaporkan, Jumat (27/8).

Al-Deek ditahan oleh pasukan pendudukan Israel lima bulan lalu. Ia dituduh mencoba melakukan serangan penikaman di sebuah permukiman Israel yang dibangun di dekat kotanya. Belum ada vonis yang dijatuhkan terhadapnya. Dia mendekam di Penjara Damon Israel. Sejak penangkapannya, suaminya hanya diizinkan mengunjunginya sekali.

Selama tahun-tahun pendudukan Israel yang panjang, puluhan wanita hamil Palestina ditangkap. Beberapa dibebaskan sebelum melahirkan, beberapa kehilangan bayi mereka atau menjalani aborsi yang diinduksi, dan beberapa dipaksa melahirkan di penjara. Delapan mantan tahanan Palestina melahirkan anak-anak mereka di dalam penjara pendudukan.

Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa

Telah dilaporkan bahwa tahanan hamil menghadapi kondisi yang kejam sejak saat penangkapan, dari kekurangan gizi hingga perawatan medis yang tidak layak.

Tahanan yang dalam proses persalinan mengalami rasa sakit saat melahirkan selama berjam-jam sebelum dibawa ke rumah sakit. Mereka melahirkan dalam kondisi dibelenggu, diborgol dan dijaga ketat, dipaksa menghadapi penghinaan sebelum segera kembali ke penjara.

Al-Deek menyatakan dalam sebuah surat bahwa otoritas penjara Israel akan menahannya di sel isolasi setelah melahirkan anaknya.

Pendudukan tidak mengizinkan ibu baru untuk menjaga bayi mereka selama lebih dari dua tahun. Bertahun-tahun setelah pembebasan mereka, penjara tetap menjadi sumber ketakutan bagi anak-anak itu, karena mereka menghadapi kondisi penindasan dan intimidasi yang sama.

Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid

Saat ini, dari 39 wanita Palestina yang dirampas kebebasannya di balik jeruji penjajahan, 12 di antaranya adalah seorang ibu. (T/RI-1/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida

Rekomendasi untuk Anda