Oleh: Taufiqurrahman, Redaktur Arab MINA
Amerika Serikat masih bergejolak. Semua gara-gara Derek Chauvin. Polisi Minneapolis itu didakwa membunuh George Floyd. Chauvin berkulit putih dan Floyd berkulit hitam. Ulah Chauvin melanggengkan isu rasisme di AS. Apalagi di masa Trump sentimen rasis justru menguat.
Floyd tewas usai dijepit lutut Chauvin. Videonya viral. Bukan cuma di AS tapi juga dunia. Dunia ikut mengutuk dan protes. Polisi Minneapolis itu akhirnya mengaku salah.
Demo besar itu benar-benar ketemu momentumnya. Di saat isu rasis menguat lalu kepercayaan terhadap penegakan hukum lemah maka aksi Chauvin memantik api. Rekaman video yang viral seperti menyiram bensin. Meledaklah protes di mana-mana.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Saya juga mau demo. Lewat tulisan ini. Tapi bukan memprotes aksi Chauvin saja. Saya justru cenderung protes kepada dunia. Masyarakat internasional abai terhadap peristiwa serupa. Di Palestina.
Sekian banyak warga Palestina diperlakukan seperti Floyd oleh polisi Israel. Setiap hari. Tak sedikit yang meregang nyawa. Anak-anak Palestina, remaja, pemuda, wanita dan orang tua. Semua ada daftarnya. Banyak diantaranya yang terekspos foto atau videonya di dunia maya.
Sayang tak terdengar protes serupa. Suara dunia senyap.
Anda kenal Iyad Halaq ? Tak seperti Floyd yang normal, pemuda Palestina itu autis. Dia mati ditembak polisi Israel. Berkali-kali. Menggunakan senapan M-16. Perisitiwa itu terjadi lima hari setelah kematian Floyd.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
Iyad Halaq tak sendiri. Ada 3.408 saudara sebangsanya bernasib sama. Semua meninggal dibunuh keamanan Israel. Jumlah itu yang tercatat selama 10 tahun terakhir. Demikian menurut kelompok HAM Israel B’Tselem.
Sayang gejolaknya tak sedahsyat kematian Floyd. Aksi protes hanya di Palestina. Warga Palestina mencoba berteriak. Mengaitkan kasus Floyd dengan Halaq. Menyebar foto-foto serupa seperti dialami Floyd. Sayang teriakan mereka senasib dengan teriakan Floyd yang tak sanggup bernafas di tindih lulut Chauvin, tak didengar.
“Gila, bagaimana hal yang sama terjadi di Palestina tetapi dunia memilih untuk mengabaikannya,” tulis atlet Palestina Mohammad Alqadi di Twitter-nya.
Saya memilih menyebar foto Halaq. Sebagai protes kepada dunia. Biar saja tak didengar. Setidaknya saya tidak abai kepada Palestina. (RA 02/P1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya