Bethlehem, 3 Rajab 1438/ 31 Maret 2017 (MINA) – Para tokoh Gerakan Fatah, Palestina yang ditahan di penjara Israel, pada Kamis (30/3) merilis sebuah pernyataan menyerukan masyarakat Palestina dan aktivis di seluruh dunia untuk mendukung mereka dalam aksi mogok makan massal yang direncanakan pada 17 April mendatang.
Gerakan ini mengatakan, pemogokan akan berlanjut sampai tuntutan para tahanan terpenuhi yang menuntut berakhirnya hukuman dan denda yang dikenakan oleh Israel, demikian Ma’an yang dikutip MINA.
Para tahanan menekankan dalam pernyataannya dengan menggalang dukungan dari negara Arab dan komunitas internasional, tidak hanya tingkat lokal dan nasional.
“Pada 17 April mendatang, striker kampanye akan diluncurkan yang dimulai oleh pemimpin Fatah dan anggota Dewan Nasional Palestina, Marwan Barghouti,” tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Para tahanan juga akan menolak untuk bekerja sama dengan Dinas Penjara Israel (IPS) atas aturan sewenang-wenang yang melanggar hak asasi manusia dan perjanjian internasional.
Pernyataan itu menunjukkan, keputusan melaksanakan aksi mogok makan massal untuk menolak tahanan yang disiksa secara fisik dan diperlakukan secara brutal dan tidak manusiawi, sementara tahanan telah dilarang menerima kunjungan atau komunikasi dengan keluarga mereka.
Menurut kelompok Addameer, sebanyak 6.500 warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel sejak Januari 2017, termasuk 53 perempuan dan 300 anak-anak.(T/R10/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza