Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PALESTINA HARGAI DUKUNGAN KUWAIT UNTUK LOBI DI DK PBB

Rendi Setiawan - Kamis, 30 Oktober 2014 - 12:39 WIB

Kamis, 30 Oktober 2014 - 12:39 WIB

890 Views

Kepala perunding Palestina, Saeb Erekat (Foto: IBT)
Kepala perunding <a href=

Palestina, Saeb Erekat (Foto: IBT)" width="300" height="200" /> Kepala perunding Palestina, Saeb Erekat (Foto: IBT)

Kuwait, 6 Muharram 1436 H/30 Oktober 2014 M (MINA) – Kepala Perunding Palestina, Saeb Erekat pada Rabu (29/10) menghargai dukungan Kuwait  yang mengadakan  lobi di Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk mengakhiri pendudukan Israel.

Dalam kunjungan ke Kuwait, Erekat juga menyatakan terima kasih kepada Kuwait atas dana bantuan AS $ dua juta untuk rekonstruksi Gaza pasca agresi Israel. Kuwait News Agency (KUNA) melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (30/10).

Setelah pertemuannya dengan Perdana Menteri Kuwait, Sheikh Sabah Al-Khaled Al-Hamad Al-Sabah, pejabat Palestina itu mengatakan, Kuwait adalah pendukung yang kuat pada perjuangan Palestina di forum internasional.

Erekat mencatat, pertemuannya dengan Sheikh Sabah Al-Khaled adalah untuk membicarakan perkembangan terbaru yang berkaitan dengan masalah Palestina dan kontak dengan Pemerintah AS,  Uni Eropa serta negara-negara anggota DK PBB.

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Ia menjelaskan, sangat penting bagi Palestina untuk mengkoordinasikan sikap dengan Kuwait terus menerus di segala bidang mengingat fakta bahwa negara Kuwait adalah salah satu pemimpin  KTT Arab dan pemimpin Komite Tindak Lanjut atas Inisiatif Perdamaian Arab.

“Saya sudah minta Sheikh Sabah Al-Khaled untuk mengatur kunjungan ke Kuwait oleh Perdana Menteri Palestina, Dr Rami Al-Hamdallah dan Wakil Perdana Menteri Palestina, Dr. Mohammad Mustafa untuk membahas berbagai isu bilateral,” ungkapnya.

Selain itu, Erekat juga berterima kasih kepada Menteri Penerangan dan Menteri Negara Urusan Pemuda Kuwait, Sheikh Salman Sabah Al-Salem Al-Sabah serta Dewan Parlemen Nasional Kuwait lainnya.

Dalam kesempatan itu, Erekat juga berbicara mengenai tindakan permukiman Israel.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

“Pemerintah Israel berkeras menolak upaya perdamaian internasional dan prinsip dua negara,” katanya .

“Pelanggaran terakhir Israel, khususnya serangan Yahudi ke Masjid Al-Aqsha di Al-Quds dan pengusiran paksa dari 26 keluarga dari kota suci, melanggar semua aturan yang digariskan hukum internasional.” katanya.

Dia menegaskan tekad Palestina untuk menindak para pemimpin Israel ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC).”Kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza adalah sama saja dengan kejahatan perang,” kata Erekat.

Erekat juga mengutuk rencana pemerintah Israel untuk membangun 1.600 unit rumah baru di permukiman Yahudi di Al-Quds Timur yang diduduki.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Dia menilai, ekspansi pemukiman ilegal Israel memberikan pembenaran yang diperlukan Palestina untuk tindakan DK PBB.

“Di bawah permintaan dari Presiden Mahmoud Abbas, DK PBB dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan darurat hari ini untuk membahas pelanggaran Israel di Al-Quds,”ujarnya.

Erekat mencatat, DK PBB adalah “pintu gerbang untuk legitimasi internasional.”

“Dengan status baru sebagai non-anggota negara pengamat di PBB, Palestina sedang mempersiapkan untuk bergabung di konvensi internasional, protokol dan lembaga ICC,” ungkapnya.

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Erekat sebelumnya mengklaim, 96% dari mereka yang tewas dalam konflik Gaza baru-baru ini dengan Israel adalah warga sipil, menuduh Israel sedang melakukan “genosida”.

Sementara itu, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas juga menyatakan Israel sedang melakukan “genosida” terhadap rakyat Palestina.

“Atas nama Palestina, saya tegaskan di sini pada hari Rabu (29/10) ini, kami tidak akan melupakan atau memaafkan atau membiarkan penjahat perang untuk melarikan diri tanpa hukuman,” katanya di PBB pekan lalu.

Erekat menyimpulkan,“Perdamaian dan keamanan di Timur Tengah dapat dicapai hanya melalui mengakhiri pendudukan Israel dan mendirikan negara merdeka Palestina dalam perbatasan pra-Juni 1967, dengan Al-Quds Timur sebagai ibukotanya.” (T/P011/P2)

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

 

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
MINA Preneur
Sosok