PALESTINA INGIN KEMBANGKAN PARIWISATA RELIGI

kawasan-aqsa
kawasan-aqsa
Kompleks Masjid di Kota (Yerusalem) . (Foto: Al-Aqsa Foundation)

Jakarta, 18 Jumadil Akhir 1436/7 April 2015 (MINA) – Palestina ingin mengembangkan situs-situs dan yang merupakan kekayaan peradaban leluhur (heritage)  dengan tujuan dapat menarik lebih banyak lagi wisatawan mancanegara.

Hal itu dikemukakan dalam pembukaan International Training Workshop on Tourism and Antiquities for Palestine (Lokakarya Pelatihan Internasional Pariwisata dan Kepurbakalaan bagi Palestina) di Ruang Nusantara Jakarta, Senin (6/4), demikian keterangan pers Kemlu yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Berdasarkan data dari berbagai sumber, saat ini jumlah wisatawan yang berkunjung ke Palestina semakin meningkat dan bahkan mencapai angka 80.000 orang pada tahun 2014 lalu.

Wisatawan Indonesia tersebut tidak saja umat Muslim yang melakukan wisata ziarah ke Masjidil Aqsha, Kota Al-Quds (Yerusalem), namun umat Kristiani juga melakukan wisata ziarah ke ibu kota Palestina itu.

Direktur Kerja Sama Teknik (KST) Kemlu, Siti N. Mauludiah, selaku penanggung jawab kegiatan menyatakan, International Training Workshop on Tourism and Antiquities for Palestine diberikan berdasarkan permintaan dari Palestina yang memerlukan bantuan pembangunan kapasitas (capacity building) di bidang pariwisata dan konservasi/permuseuman.

Workshop tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan pembangunan ekonomi Palestina dalam mempersiapkan kemerdekaannya.

Dalam workshop yang digelar di Jakarta dan Bandung pada Senin-Sabtu, 6-11 April 2015 tersebut, Palestina mengirim sembilan orang tenaga ahli (lima orang setingkat Direktur) untuk dapat mengambil pengalaman Indonesia di sektor kepurbakalaan.

Lokakarya Pelatihan Internasional Pariwisata dan Kepurbakalaan bagi Palestina digelar Direktorat Kerja Sama Teknik (Dit. KST) Kemlu bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Non-Aligned Movement Centre for South-Southand Technical Cooperation (NAM CSSTC).

Workshop tersebut dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Esti Andayani dan dihadiri Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Direktur Jenderal Kementerian Pariwisata, Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, dan Kepala Museum Nasional.

Materi workshop disesuaikan dengan kebutuhan Palestina, antara lain Tourism and its development in supporting economy, Tourism regulation, Destination tourism development, Marketing tourism, Tourism resources development, Global tourism code of ethic, Hospitality business concept, Tourism business and current issues, Tour and travel core business, dan Identifying tourism business.

Selain materi tersebut, juga terdapat materi yang merupakan pelatihan khusus yang diharapkan oleh Palestina, yaitu pelatihan Bahasa Indonesia untuk Tour Guide Palestina. Hal ini disebabkan karena Palestina ingin memanfaatkan potensi wisatawan Indonesia yang besar untuk terus ditingkatkan.

Peserta akan mengunjungi beberapa museum di Jakarta dan Bandung, antara lain Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta.

Workshop kepurbakalaan itu merupakan pelatihan yang kedua kalinya diberikan kepada tenaga ahli Palestina, setelah yang pertama kali melibatkan lima orang Palestina yang langsung belajar di Balai Konservasi Borobudur di Yogyakarta pada tahun 2011.

Dalam menciptakan manfaat ekonomi dari setiap pelatihan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia kepada negara ketiga, Direktorat KST selalu mengagendakan kunjungan delegasi asing ke sentra-sentra industri masyarakat.

Terkait pelatihan workshop kepariwisataan dan kepurbakalaan kepada Palestina itu, rombongan juga dibawa ke beberapa pabrik penghasil perlengkapan hotel (amenities) di Bandung.

Hal itu bertujuan untuk membuka peluang ekspor produk tersebut di sektor pariwisata Palestina.(T/R05/R03)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0