Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PALESTINA INGIN KEMBANGKAN PARIWISATA RELIGI

Rana Setiawan - Selasa, 7 April 2015 - 19:53 WIB

Selasa, 7 April 2015 - 19:53 WIB

397 Views

kawasan-aqsa
Kompleks Masjid Al-Aqsha di Kota Al-Quds (Yerusalem) Palestina. (Foto: Al-Aqsa Foundation)
kawasan-aqsa

Kompleks Masjid Al-Aqsha di Kota Al-Quds (Yerusalem) Palestina. (Foto: Al-Aqsa Foundation)

Jakarta, 18 Jumadil Akhir 1436/7 April 2015 (MINA) – Palestina ingin mengembangkan situs-situs purbakala dan museum yang merupakan kekayaan peradaban leluhur (heritage)  dengan tujuan dapat menarik lebih banyak lagi wisatawan mancanegara.

Hal itu dikemukakan dalam pembukaan International Training Workshop on Tourism and Antiquities for Palestine (Lokakarya Pelatihan Internasional Pariwisata dan Kepurbakalaan bagi Palestina) di Ruang Nusantara Jakarta, Senin (6/4), demikian keterangan pers Kemlu yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Berdasarkan data dari berbagai sumber, saat ini jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Palestina semakin meningkat dan bahkan mencapai angka 80.000 orang pada tahun 2014 lalu.

Wisatawan Indonesia tersebut tidak saja umat Muslim yang melakukan wisata ziarah ke Masjidil Aqsha, Kota Al-Quds (Yerusalem), namun umat Kristiani juga melakukan wisata ziarah ke ibu kota Palestina itu.

Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia

Direktur Kerja Sama Teknik (KST) Kemlu, Siti N. Mauludiah, selaku penanggung jawab kegiatan menyatakan, International Training Workshop on Tourism and Antiquities for Palestine diberikan berdasarkan permintaan dari Palestina yang memerlukan bantuan pembangunan kapasitas (capacity building) di bidang pariwisata dan konservasi/permuseuman.

Workshop tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan pembangunan ekonomi Palestina dalam mempersiapkan kemerdekaannya.

Dalam workshop yang digelar di Jakarta dan Bandung pada Senin-Sabtu, 6-11 April 2015 tersebut, Palestina mengirim sembilan orang tenaga ahli (lima orang setingkat Direktur) untuk dapat mengambil pengalaman Indonesia di sektor kepurbakalaan.

Lokakarya Pelatihan Internasional Pariwisata dan Kepurbakalaan bagi Palestina digelar Direktorat Kerja Sama Teknik (Dit. KST) Kemlu bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Non-Aligned Movement Centre for South-Southand Technical Cooperation (NAM CSSTC).

Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah

Workshop tersebut dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Esti Andayani dan dihadiri Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Direktur Jenderal Kementerian Pariwisata, Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, dan Kepala Museum Nasional.

Materi workshop disesuaikan dengan kebutuhan Palestina, antara lain Tourism and its development in supporting economy, Tourism regulation, Destination tourism development, Marketing tourism, Tourism resources development, Global tourism code of ethic, Hospitality business concept, Tourism business and current issues, Tour and travel core business, dan Identifying tourism business.

Selain materi tersebut, juga terdapat materi yang merupakan pelatihan khusus yang diharapkan oleh Palestina, yaitu pelatihan Bahasa Indonesia untuk Tour Guide Palestina. Hal ini disebabkan karena Palestina ingin memanfaatkan potensi wisatawan Indonesia yang besar untuk terus ditingkatkan.

Peserta akan mengunjungi beberapa museum di Jakarta dan Bandung, antara lain Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta.

Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza

Workshop kepurbakalaan itu merupakan pelatihan yang kedua kalinya diberikan kepada tenaga ahli Palestina, setelah yang pertama kali melibatkan lima orang Palestina yang langsung belajar di Balai Konservasi Borobudur di Yogyakarta pada tahun 2011.

Dalam menciptakan manfaat ekonomi dari setiap pelatihan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia kepada negara ketiga, Direktorat KST selalu mengagendakan kunjungan delegasi asing ke sentra-sentra industri masyarakat.

Terkait pelatihan workshop kepariwisataan dan kepurbakalaan kepada Palestina itu, rombongan juga dibawa ke beberapa pabrik penghasil perlengkapan hotel (amenities) di Bandung.

Hal itu bertujuan untuk membuka peluang ekspor produk tersebut di sektor pariwisata Palestina.(T/R05/R03)

Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina

Rekomendasi untuk Anda