Paris, MINA – Israel seharusnya dilarang ikut Olimpiade Paris karena bertindak Apharteid sebagimana yang terjadi di Afrika Selatan.
Pandangan itu disampaikan oleh Presiden Komite Olimpiade Palestina Jibril Rajoub, Kamis (25/7), saat berbicara kepada wartawan di Bandara Charles de Gaulle Paris. Anadolu melaporkan.
Dia mendesak Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk mempertimbangkan kembali keputusannya dan membuat dunia sadar akan kekejaman Israel yang dilakukan di Gaza.
Rajoub mengatakan, Komite Olimpiade Israel telah kehilangan haknya untuk berpartisipasi dalam acara olahraga internasional, merujuk pada keputusan IOC tahun 1970 untuk mengeluarkan Komite Olimpiade Nasional Afrika Selatan (NOC) dari organisasi tersebut.
Baca Juga: Menang Lawan Brasil, Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024 eFootball
Rajoub menulis surat kepada IOC pekan lalu, meminta agar Israel dilarang berpartisipasi dalam acara olahraga internasional tersebut karena pengeboman intensif pasukan pendudukan di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober.
“Kami ingin dunia menyadari kejahatan kaum fasis, rasis, dan penjajah Nazi terhadap rakyat Palestina,” kata Rajoub, mendesak IOC untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.
Namun, permintaan tersebut ditolak oleh IOC.
“Apa yang terjadi di Jalur Gaza, juga di Yerusalem Timur dan di seluruh wilayah Palestina, mirip dengan apa yang dilakukan Nazi pada tahun 1940-an,” tambahnya.
Baca Juga: Timnas Indonesia Bermain Imbang 3-3 atas Laos di Piala AFF 2024
“Dunia sangat menyadari bahwa ancaman terbesar bagi perdamaian dan stabilitas internasional di kawasan tersebut adalah penolakan Israel untuk mengakhiri pendudukan wilayah Palestina dan memberikan hak kepada rakyat Palestina untuk hidup damai,” kata Rajoub. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034