Al-Quds, MINA – Pemerintah Palestina mengutuk tindakan pelanggaran yang baru-baru ini dilakukan Israel terhadap Masjid al-Aqsa dan menyebut Israel tengah menyeret wilayah itu ke dalam konflik antar agama.
Pihak Palestina juga memperingatkan jika pasukan Israel masih melanjutkan pelanggaran yang melawan hukum tersebut, akan ada reaksi setimpal yang akan membahayakan perdamaian di kawasan itu.
Berdasarkan pernyataan tertulis dari Kepresidenan Palestina, telah terjadi pelanggaran terhadap nilai-nilai sakral rakyat Palestina, umat Islam dan Kristiani, menahan pajak yang jadi hak Palestina, pemutusan tunjangan terhadap keluarga warga Palestina yang tewas akibat kekerasan tentara Israel dan keluarga tahanan Palestina di penjara Israel, demikian Anadolu melaporkan Rabu (20/2), dikutip MINA.
Dinyatakan bahwa semua pelanggaran itu telah melanggar perjanjian kedua belah pihak dan hukum internasional. Palestina menolak pembayaran tunjangan terhadap keluarga korban aksi agresif Israel, bahkan mereka menyebutnya sebagai bentuk uang kesejahteraan untuk keluarga-keluarga yang kehilangan tulang punggung keluarga.
Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel
Pada pekan lalu, polisi Israel merantai pintu menuju gerbang ar-Rahmat di dinding timur Masjid Al-Aqsa, yang telah ditutup sejak 2003.
Sekelompok pemuda Palestina berkumpul di Masjid Al-Aqsa untuk mendobrak pintu tersebut. Namun, polisi Israel menahan beberapa anak muda dan menutup gerbang Harem-i Sharif untuk sementara waktu.
Masjid al-Aqsa, yang terletak di Al-Quds (Yerusalem Timur) yang diduduki, memiliki keutamaan sebagai kiblat pertama umat Islam. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti