Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Palestina Jadi Isu Pembahasan Kunjungan Presiden Perancis Ke Indonesia

Rudi Hendrik - Kamis, 23 Maret 2017 - 13:35 WIB

Kamis, 23 Maret 2017 - 13:35 WIB

355 Views

 

Juru Bicara Kementrian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia Armanatha Nasir. (Foto:MINA)

 

Jakarta, 24 Jumadil Akhir 1438/24 Maret 2017 (MINA)- Presiden Perancis Francois Hollande dikabarkan akan mengunjungi Indonesia akhir Maret mendatang untuk menguatkan sejumlah kerjasama bilateral dengan pemerintah. Palestina disebut akan menjadi salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

“Kita melihat ada upaya besar dari Perancis untuk membantu mengakhiri konflik Palestina-Israel selama ini, dan ini akan jadi pembahasan selama presiden berkunjung ke Indonesia,” kata jubir Kemlu Armanatha Nasir, di Jakarta, Kamis (23/3).

Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan

Pria yang akrab dipanggil Tata tersebut menambahkan pembahasan ini akan menjadi tindak lanjut dari pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) perdamaian Israel-Palestina di Paris pada Juni 2016.

Pada KTT tersebut, Francois menyampaikan perlunya dihidupkan kembali pembicaraan damai kedua pihak yang sudah terhenti sejak 2014.

Namun, Israel menolak hasil pertemuan itu dan menyerukan perundingan langsung. Negosiasi terhenti karena Israel terus melanjutkan pembangunan permukiman di wilayah pendudukan yang mesti dihentikan sementara ketika negosiasi. Palestina menyebut Israel tidak memiliki niat untuk bernegosiasi.

Perancis saat itu berencana mengakui Palestina sebagai sebuah negara di PBB jika negosiasi kedua pihak berhenti. Pernyataan itu ditarik menyusul keberatan dari Israel.

Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama

Selain Palestina, kedua pemimpin negara akan membahas sejumlah kerjasama bilateral seperti kemaritiman, ekonomi kreatif, smartcity serta penandatangan letter of intent di bidang energi dan energi terbarukan.

Nilai perdagangan kedua negara mengalami peningkatan pada 2016 mencapai 2,34 miliar US dolar dari 2,3 miliar US dolar pada 2015.(L/RE1/RS1)

Y

Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak  

Rekomendasi untuk Anda