Ramallah, MINA – Pemerintah Palestina pada hari Selasa (16/2) mengutuk pemblokiran vaksin virus corona oleh Israel ke Jalur Gaza yang diblokade.
“Perdana Menteri Mohammad Shatayyeh meminta WHO untuk tetap pada kewajibannya dan bekerja menuju masuknya vaksin ke Jalur Gaza,” ujar Juru Bicara Pemerintah Ibrahim Melhem pada konferensi pers, Anadolu Agency melaporkan.
Menteri Kesehatan Mai al-Kaila, mengatakan kementeriannya telah mengirim 2.000 dosis vaksin Sputnik-V Rusia ke Gaza.
“Pendudukan [Israel], bagaimanapun, menolak untuk membiarkan vaksin masuk ke daerah kantong pantai,” kata Al-Kaila.
Baca Juga: Ezzat Al-Rishq Bantah Klaim Netanyahu, Hamas Halangi Gencatan Senjata
IA menunjukkan, vaksin itu ditujukan untuk staf medis yang bekerja di unit perawatan intensif pasien COVID-19, dan tim yang bekerja di bagian gawat darurat. Dosis tersebut merupakan gelombang pertama vaksin virus corona ke Gaza, yang dipimpin Hamas.
Sektor kesehatan di Gaza menderita kekurangan obat-obatan dan persediaan medis yang parah karena 15 tahun blokade Israel, sehingga kesulitan menghadapi penyebaran virus.
Pada 4 Februari, Kementerian Kesehatan menerima 10.000 dosis vaksin Sputnik-V dan mengonfirmasi bahwa sejumlah vaksin baru akan tiba di Palestina dalam beberapa hari mendatang tanpa menentukan tanggalnya.
Hingga Senin (15/2), total infeksi virus corona di Palestina mencapai 190.316, termasuk 2.133 kematian. Khusus Gaza mengkonfirmasi 53.593 kasus, termasuk 537 kematian. (T/R7/P1)
Baca Juga: 103 Warga Gaza Tewas, 264 Terluka Akibat Serangan Zionis Pascagencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Poin Kesepakatan Gencatan Senjata Belum Merinci Bantuan yang Masuk Gaza