
Gedung Kementerian Luar Negeri Palestina. (Foto: PNN)
Ramallah, MINA – Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam keputusan jaksa penuntut umum (JPU) Israel untuk menutup Gerbang Emas, salah satu gerbang kompleks Masjid Al-Aqsha di Al-Quds, Palestina.
Dalam pernyataannya pada Ahad (10/9), kementerian tersebut menyatakan, langkah Israel itu adalah bagian dari langkah secara bertahap untuk mengubah status quo dan sejarah Masjid Al-Aqsha, dengan tujuan menguasainya. Demikian WAFA yang dikutip MINA.
“Keputusan untuk menutup pintu gerbang dapat menyebabkan bencana di wilayah tersebut, dan akan timbul masalah baru. Di samping itu pasti akan timbul reaksi keras Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan masyarakat internasional,” kata pernyataan itu.
Kementerian yang meminta semua badan dan organisasi internasional yang kompeten, di atas mana Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk memenuhi tanggung jawabnya dan melindungi situs suci Islam ini.
Baca Juga: Jumlah Korban Syahid di Gaza Jadi 48.329 Sejak Oktober 2023
Untuk mencapai tujuannya menguasai Al-Aqsha, Israel juga terus berupaya mencegah umat Muslim Palestina untuk melakukan ibadah di Masjid Al-Aqsha, sementara pemukim Israel dibiarkan bebas untuk masuk masjid tersebut. (T/R10/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tawanan Israel Cium Kening Pejuang Hamas saat Dibebaskan