Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Palestina Kecam Serangan Polisi Israel Terhadap Umat Kristen di Sabtu Suci

sri astuti Editor : Bahron Ans. - 24 detik yang lalu

24 detik yang lalu

0 Views

Umat ​​Kristen Ortodoks berkumpul di Gereja Kelahiran, tempat Yesus Kristus diyakini lahir, untuk berpartisipasi dalam upacara “Malam Paskah”. (Foto: Anadolu)

Yerusalem, MINA – Palestina pada hari Ahad (20/4) mengecam serangan polisi Israel terhadap umat Kristen saat perayaan Sabtu Suci di Gereja Makam Suci di Kota Tua Yerusalem., menyebutnya sebagai tindakan “rasis” dan “pelanggaran terang-terangan terhadap kebebasan beribadah dan akses ke tempat-tempat suci.”

“Kami mengecam tindakan sewenang-wenang, serangan, dan pembatasan yang diberlakukan oleh tentara Israel dan pemukim ilegal selama liburan Paskah terhadap umat Kristen, yang mencegah partisipasi mereka dalam perayaan kemanusiaan global ini,” kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan. Anadolu melaporkan.

Kementerian tersebut juga mengecam rekaman yang menunjukkan tentara Israel menyerang pengunjung Gereja Makam Suci. Kementerian juga mengecam tindakan Israel mencegah duta besar Vatikan memasuki Gereja Makam Suci dan menghalangi umat Kristen Palestina dari Tepi Barat, untuk berpartisipasi dalam perayaan di Yerusalem.

“Praktik Israel terhadap umat Kristen bersifat rasis dan diskriminatif, bagian dari agenda yang lebih luas untuk menargetkan Yerusalem dan tempat-tempat suci Kristen dan Islam, dan merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kebebasan beribadah dan akses ke tempat-tempat suci di tengah genosida yang sedang berlangsung dan kejahatan pemindahan paksa terhadap rakyat kami,” kata Kementrian.

Baca Juga: Qatar Terus Upayakan Gencatan Senjata di Gaza

Untuk tahun kedua berturut-turut, partisipasi dalam upacara Sabtu Suci dan Paskah telah berkurang secara drastis di tengah serangan gencar Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki, di mana sedikitnya 952 warga Palestina telah syahid dan lebih dari 7.000 lainnya terluka, sejak dimulainya genosida di Gaza pada Oktober 2023, menurut data Palestina.

Pada Juli 2024, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina ilegal dan menuntut evakuasi semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. []

 

Baca Juga: Keluarga Sandera Israel Sebut Netanyahu Lanjutkan Perang Demi Kepentingan Politik

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda