Ramallah, MINA – Pemerintah Palestina mengutuk serangan besar-besaran pemukim ekstrimis Yahudi Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsa, Kota Al-Quds (Yerusalem).
Juru Bicara Kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh mengatakan dalam sebuah pernyataan pers dilaporkan WAFA dikutip MINA, Rabu (12/10), serangan para pemukim ekstrimis Yahudi yang masih berlangsung, di bawah kawalan ketat pasukan Israel, ke halaman masjid adalah bagian dari eskalasi Israel terhadap rakyat Palestina dan tempat-tempat sucinya.
“Ini merupakan upaya untuk menciptakan situasi ‘de facto’ baru, yang tidak akan pernah diizinkan,” tegas Rudeineh.
Dia memperingatkan, tindakan eskalasi Israel yang sedang berlangsung terhadap tempat-tempat suci di kota yang diduduki hanya akan menimbulkan ketegangan, kekerasan dan destabilisasi lebih lanjut.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Rudeineh menganggap otoritas pendudukan Israel yang bertanggung jawab penuh atas eskalasi parah ini beserta konsekuensinya.
Blokade Lingkungan Yerusalem Timur
Blokade Israel di kamp pengungsi Shufat dan kota Anata di dekat lingkungan timur laut Yerusalem, berlanjut hari ini untuk hari keempat berturut-turut, sementara lebih dari 1.000 ekstrimis Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsa melakukan ritual ilegal provokatif.
Kehidupan terganggu di pengungsi Shufat dan Anata selama beberapa hari terakhir setelah otoritas pendudukan Israel memutuskan untuk secara kolektif menghukum lebih dari 130.000 warga Palestina dari dua lingkungan ini dengan mengunci mereka setelah serangan penembakan di pos pemeriksaan tentara di pintu masuk kamp pada Sabtu malam lalu (8/10).
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Insiden itu menyebabkan satu tentara tewas dan lainnya terluka parah.
Sejak malam itu, pasukan Israel menutup pos pemeriksaan yang mengarah ke Yerusalem Timur yang diduduki dan semua jalan akses menuju dua daerah tersebut.
Militer Israel mencegah semua orang, termasuk pelajar, orang sakit, orang tua, dan karyawan dari meninggalkan lingkungan dan menolak akses persediaan logistik bahan pokok mereka.
Menurut Kantor Berita Wafa, ini digambarkan sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Pada saat yang sama, pasukan pendudukan Israel terus untuk hari keempat masuk ke rumah-rumah dan menahan orang-orang tidak pandang buku, mengklaim mereka mencari orang di balik serangan tersebut.
Para pemuda Palestina, sementara itu, menghadapi tentara Israel yang menerobos ke lingkungan mereka, menyerang mereka dengan batu dan botol, sementara tentara merespons dengan gas air mata.
Provokasi Israel terhadap Palestina melampaui dua daerah dan menuju Kota Tua Yerusalem, di mana lebih dari 100 ekstrimis hari ini menyerbu Masjid Al-Aqsa, salah satu situs paling suci Islam ketiga.
Mereka melakukan ritual ilegal di tempat suci khusus Muslim, sementara polisi menjauhkan jamaah MUslim Palestina dari mereka.
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi
Para ekstrimis Yahudi berusaha untuk mengubah status quo yang telah berlangsung puluhan tahun di Masjid Al-Aqsa dengan memaksa pemerintah sayap kanan mereka untuk mengizinkan mereka secara bebas melakukan ibadah provbokatif di dalam halaman kompleks Al-Aqsa.
Tindakan ini pada akhirnya berupaya menuju mewujudkan rencana membangun sebuah kuil Yahudi di situs tersebut, langkah tesebut bisa menyebabkan ledakan dan perselisihan agama di kota suci.
Sementara itu, polisi Israel menyerang warga Palestina di Kota Tua Yerusalem ketika sekelompok ekstrimis Yahudi berbaris di lorong-lorongnya dan memprovokasi penduduk Palestina serta pemilik toko, menangkap beberapa orang penduduk Palestina.
Serang dan Tahan Dua Penjaga Al-Aqsa
Baca Juga: Hezbollah dan Houthi Kompak Serang Wilayah Pendudukan Israel
Dilaporkan, pasukan Israel pada Rabu ini menahan dua penjaga masjid Aqsa setelah menyerang mereka, menurut koresponden WAFA.
Dia mengatakan, pasukan menahan Khalil Al-Tarhouni dan Hamza Al-Nabaly setelah secara brutal menyerang mereka saat mereka sedang bekerja di kompleks masjid.
Kedua penjaga itu kemudian dibebaskan sesaat kemudian. (T/R1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza