Ramallah, MINA – Kepresidenan Palestina mengecam keras serangan pesawat tanpa awak (drone) yang menghantam dua fasilitas minyak di Arab Saudi, menggambarkannya sebagai eskalasi serius yang memicu ketegangan di wilayah tersebut.
Dalam pernyataan resmi, Pemerintah Palestina menyatakan dukungan penuh kepada Arab Saudi dalam menghadapi serangan teror itu.
“Dukungan penuh kami berlaku untuk semua langkah Saudi yang bertujuan mempertahankan wilayah, keamanan, stabilitas dan rakyat Arab Saudi,” kata pernyataan itu, seperti dikutip dari Wafa, Ahad (15/9).
Sebelumnya, dua fasilitas perusahaan minyak terbesar Arab Saudi, Aramco, meledak dan menimbulkan kebakaran hebat setelah diserang oleh drone milik Houthi, kelompok pemberontak Yaman.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Serangan di timur negara itu menyebabkan kebakaran besar sebelum fajar pada hari Sabtu (14/9), demikian Press TV melaporkan.
Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu menargetkan dua pabrik Aramco di Abqaiq dan Khurais.
Pernyataan itu tidak menyebut sumber serangan, tetapi kelompok Houthi kemudian mengaku bertanggung jawab dalam pengumuman di Al Masirah TV.
Abqaiq, sekitar 60 km (37 mil) barat daya Dhahran di Provinsi Eastern Arab Saudi (Provinsi Ash-Sharqiyyah), tempat pabrik pemrosesan minyak terbesar di dunia. Sebagian besar minyak Saudi yang diekspor dari Teluk Persia diproses di sana. Adapun Khurais, 250 km Dhahran, memiliki ladang minyak utama Aramco. (T/Sj/RI-1)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)