Oslo, MINA – Riyad Mansour, Duta Besar Palestina untuk PBB telah meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menambahkan Israel ke dalam daftar hitam pelanggar hak terhadap anak-anak.
Mansour membuat permohonan pada Selasa (6/6) di konferensi internasional tentang perlindungan anak-anak dalam konflik bersenjata, yang diadakan di ibu kota Norwegia, Oslo. Press TV melaporkan.
Dia mengatakan bahwa menambahkan rezim Tel Aviv ke dalam “daftar rasa malu” tahunan PBB, yang mencakup pemerintah dan kelompok bersenjata yang melakukan pelanggaran berat terhadap anak-anak, akan berguna sebagai pencegahan.
Utusan tersebut selanjutnya mendesak negara-negara anggota PBB untuk mendukung tindakan moral, politik dan hukum terhadap Israel, dengan mengatakan itu adalah langkah yang perlu dan penting untuk melindungi anak-anak selama konflik.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Mereka yang termasuk dalam daftar hitam dapat dikenakan sanksi Dewan Keamanan atas pelanggaran mereka, serta harus menandatangani dan melaksanakan rencana aksi PBB untuk mengakhiri pelanggaran mereka agar dapat dihapus dari daftar.
Juga dalam sambutannya, Mansour meramalkan bahwa tahun 2023 akan lebih mematikan dari tahun sebelumnya. Dia mengutip pembunuhan lebih dari 20 anak Palestina oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyebut tahun 2022 sebagai tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat sejak 2006, dengan lebih dari 40 anak Palestina terbunuh. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Mi’raj News Agency (MINA)