Jenewa, MINA – Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina meminta PBB dan badan-badan khusus, Selasa (23/11), untuk mengirim tim investigasi biologi internasional ke permukiman Israel di wilayah pendudukan guna memeriksa laboratorium mereka, WAFA melaporkan.
Omar Awadallah, Asisten Menteri Luar Negeri Palestina untuk PBB dan Badan-Badan Khusus, mengatakan kepada Konferensi Negara-Negara Pihak pada Konvensi Pelarangan Senjata Biologis, yang saat ini diadakan di Jenewa, bahwa sejak Israel mengontrol penyeberangan dan perbatasan di wilayah-wilayah pendudukan, Otoritas Palestina tidak dapat memverifikasi jenis senjata apa yang dikembangkan Israel di permukiman ilegal ini, yang dapat menimbulkan ancaman besar bagi kehidupan rakyat Palestina.
Dia mengatakan bahwa Israel adalah satu-satunya pihak yang menolak untuk menetapkan zona bebas senjata pemusnah massal di Timur Tengah, dan merupakan satu-satunya pihak yang memiliki senjata nuklir dan menolak untuk tunduk pada pengawasan Badan Tenaga Atom.
Awadallah menuduh Israel menggunakan senjata kimia terhadap rakyat Palestina, dan pemukimnya telah menggunakan bahan kimia untuk membakar keluarga Palestina dalam pembakaran seluruh keluarga Dawabshe, termasuk seorang bayi, di desa Duma, Tepi Barat pada Juli 2015, dan pembakaran hidup dari bocah Abu Khdeir di Yerusalem pada Juli 2014. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida
Mi’raj News Agency (MINA)