Gaza, 23 Rabi’ul Akhir 1436/13 Februari 2015 (MINA) – Penasehat Presiden Palestina untuk urusan Agama dan Hubungan Islam, Mahmoud Al-Habash meminta Badan PBB untuk Kebudayaan dan Pendidikan, UNESCO, untuk segera turun tangan dan menghentikan Israel yang terus merusak warisan Palestina.
Menurutnya, penghancuran warisan di Yerusalem akan mendistorsi fakta sejarah tempat yang pernah dijadikan kiblat bagi kaum muslimin itu.
“Israel merusak kota suci dan dengan sengaja memalsukan sejarah warisan kaum Muslimin,” katanya. Demikian siaran pers yang diterima Anadoulu yang diberitakan Mir’aj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Al-Habash juga memperingatkan Israel atas penempatan eskalator dan pemasangan spanduk di luar Masjid Al-Aqhsa dekat gerbang Al-Nather, yang menyatakan monumen Yahudi-Muslim “Kuil Sulaiman” dalam bahasa Arab, Ibrani dan Inggris.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Al-Habash mengatakan Israel telah memaksa melucuti tempat bersejarah umat Islam dengan menggantinya ala Yahudi.
“Ini langkah yang sangat berbahaya dan akan mengakibatkan dampak yang besar,” tegasnya.
Dia menambahkan operasi Yahudisasi dilakukan Pemerintah Israel dengan berbagai cara di Yerusalem dengan tujuan melenyapkan situs-situs Islam.
Al-Habash juga mengungkapkan, Israel hingga kini terus melakukan penyitaan tanah pemukiman dan bangunan. Pihaknya tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid
“Israel tidak punya hak untuk mengubah Yerusalem menjadi tempat Yahudi, termasuk agama, politik dan spiritual Palestina,” katanya. (T/P004/P2)
Mir’aj Islamic News Agency (MINA)