Ramallah, MINA – Mengomentari keluarnya Amerika Serikat (AS) dari keanggotaan badan pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan PBB, UNESCO, Kementerian Luar Negeri Palestina menyatakan penyesalannya dan menilai itu langkah yang “sangat politis”.
“Kami menyesali langkah tersebut, yang sangat politis dengan maksud membatasi ruang lingkup operasi badan PBB itu,” kata pernyataan dari Kementerian kepada Sputnik, kantor berita Rusia pada Kamis (12/10).
Menurut Kementerian Luar Negeri Palestina, tanpa AS, UNESCO akan terus beroperasi serta akan menjaga profesionalisme dan kebebasannya. Demikian Al-Manar memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Departemen Luar Negeri AS mengumumkan pada Kamis bahwa Washington akan meninggalkan badan budaya PBB tersebut pada akhir tahun 2018 dan menyerukan organisasi tersebut direformasi.
Langkah AS diikuti oleh langkah serupa dari Israel yang mengumumkan pengunduran dirinya dari organisasi tersebut beberapa jam kemudian.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Moskow menyesali keputusan AS dengan mengatakan bahwa langkah itu akan sangat mempengaruhi organisasi tersebut.
Ini bukan pertama kalinya AS keluar dari organisasi internasional. Presiden AS Ronald Reagan pernah menarik negaranya keluar dari UNESCO pada tahun 1983, tapi kemudian di masa Presiden George W.Bush bergabung kembali dengan organisasi tersebut pada tahun 2003.
AS juga memutuskan menghentikan pendanaan UNESCO pada tahun 2011, ketika Palestina menjadi anggota penuh organisasi tersebut. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)