Gaza, 11 Jumadil Akhir 1436/31 Maret 2015 (MINA) – Rakyat Palestina memperingati “Hari Tanah”, Senin (30/3), yaitu hari yang memperingati keteguhan rakyat Palestina dalam mempertahankan tanah dan keberadaan mereka.
Hari Tanah, dirayakan pada 30 Maret setiap tahun, menjadi tanggal kembali pada peristiwa 1976 lalu, saat enam warga Palestina tewas oleh tembakan Israel selama demonstrasi yang pecah menentang kebijakan Israel merapas ribuan kilometer persegi tanah Arab, demikian dilaporkan World Bulletin dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Saat itu, Otoritas pendudukan Israel merampas tanah di wilayah Galilea utara, di mana orang Palestina merupakan penduduk mayoritas. Warga Galilea menanggapi dengan menyatakan pemogokan massal yang mendorong pasukan Israel untuk menyerang daerah dan bentrok dengan warga.
Berbagai pawai dan kegiatan memperingati “Hari Tanah” digelar di berbagai wilayah Palestina, termasuk di kota-kota Tepi Barat, Al-Quds Timur, Jalur Gaza dan di wilayah jajahan Israel di mana orang-orang Arab berada.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Ekspatriat Palestina pun diharapkan untuk mengadakan acara serupa di beberapa ibukota Arab dan Barat.
Di kota Rahat, selatan wilayah jajahan Israel, Komite Warga Arab-Israel, entitas politik Israel yang mewakili Arab telah meminta penduduk Arab-Israel untuk menggelar protes massal untuk “menegaskan komitmen mereka berpegang pada wilayah kedaulatan Palestina.”
Sementara di desa Deir Hanna, utara wilayah jajahan Israel, komite mengadakan festival utama, Senin, yang didahului dengan aksi demonstrasi dilakukan oleh para aktivis, warga, kepala dewan lokal dan anggota Knesset (parlemen Israel) perwakilan Arab.
Usama al-Uqaibi, Kepala Gerakan Islam di selatan wilayah jajahan Israel, menyerukan warga Palestina yang tinggal di wilayah Palestina yang dijajah Israel untuk berpartisipasi dalam perayaan “Hari Tanah”.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Pesan kami kepada pendudukan Israel adalah bahwa kami tinggal di tanah suci ini meskipun semua rencana Israel berupaya untuk menggantikan kami,” tegas al-Uqaibi. (T/P005/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza