Gaza, Ahad 13 Sya’ban 1436/31 Mei 2015 – Warga Palestina di Jalur Gaza berkumpul pada malam Ahad untuk memperingati para syuhada armada bantuan Turki “Mavi Marmara”, yang berangkat untuk memecahkan blokade di Jalur Gaza pada 31 Mei 2010 yang lalu.
Kapal kemanusiaan itu diserang Israel sehingga menimbulkan banyak korban dan menggagalkan misi kemanusiaan membantu rakyat Palestina. Juga terdapat sukarelawan dari Al Fatah Indonesia di kapal itu.
Peringatan tersebut merupakan bagian dari acara yang diselenggarakan oleh Turkish Humanitarian Relief Foundation (THRF) “.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
“Memperingati kapal kemanusiaan ini merupakan pesan Turki untuk meyakinkan Palestina bahwa mereka tidak akan pernah lupa pada perjuangan Palestina dan akan terus mendukung Palestina,” Kepala THRF, Mehmet Kaya, mengatakan kepada Islam News Agency International (IINA) yang dikutip oleh Miraj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Kaya menekankan bahwa serangan mematikan angkatan laut Israel terhadap armada bantuan Turki adalah “pemisahan antara kedua tanggal, tanggal pertama merupakan sebelum kejadian dan setelah itu, karena itu gerakan liberal dan aktivis solidaritas dengan Gaza tidak akan pernah berhenti.
Sementara itu, Rami Abdou, perwakilan dari Kampanye Eropa untuk Mengakhiri Pengepungan Gaza, mengatakan: “Semua upaya Israel untuk mencegah para aktivis untuk dukunga memobilisasi dan advokasi untuk Freedom Flotilla III ditakdirkan untuk gagal.”
“Hari ini, setelah lima tahun, kita ingat naik banding rekan-rekan kami di papan kapal Mavi Marmara, yang kehilangan nyawa mereka sebagai akibat dari arogansi pendudukan Israel,” tambahnya.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Abdou menekankan bahwa kampanye Eropa akan terus mengadakan pertemuan dengan tim Freedom Flotilla III di ibukota Yunani Athena.
Mavi Marmara diserang oleh angkatan laut Israel di perairan internasional pada 31 Mei 2010. Sepuluh aktivis Turki tewas dan 30 lainnya terluka.(T/nda/P2)
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza