Ramallah, MINA – Otoritas Palestina pada Rabu (20/3), memanggil Duta Besar Hongaria Shaba Rada untuk memprotes pembukaan kantor perdagangan diplomatik di Yerusalem.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan Anadolu Agency, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan, diplomat itu dipanggil untuk menyatakan kemarahan atas langkah Hongaria membuka kantor di kota yang diduduki.
Kemenlu menggambarkan langkah Hongaria sebagai “agresi terhadap semua warga Palestina, Arab dan Muslim di seluruh dunia”.
“Langkah ini merupakan pelanggaran hukum internasional dan pelanggaran posisi Uni Eropa ke kota Yerusalem,” kata Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Eropa, Amal Jado.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Pejabat Palestina itu memperingatkan bahwa langkah Hongaria “mengancam hubungan bilateral antara kedua negara dan akan memiliki dampak serius di semua tingkatan”.
Otoritas yang berbasis di Ramallah juga memanggil duta besarnya dari Hongaria atas tindakan tersebut.
Uni Eropa menolak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, atau memindahkan kedutaan besarnya ke kota yang diduduki.
Pada akhir 2017, Amerika Serikat memicu kemarahan dunia setelah pemerintahan Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaannya ke kota itu. (T/RS2/R01)
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA)