Ramallah, MINA – Otoritas Palestina menyambut baik upaya mencegah pendudukan Israel bergabung dengan Uni Afrika sebagai negara pengamat, dan menjanjikan rencana untuk keberhasilan upaya ini di KTT Afrika mendatang juga.
Kementerian Luar Negeri Palestina pada Sabtu (16/10) menegaskan dukungannya kepada negara-negara dalam mencegah perpecahan di dalam Uni Afrika, dan memobilisasi dukungan tersebut akan dibahas pada pertemuan KTT yang dijadwalkan Februari mendatang.
Dalam pernyataannya, seperti dilaporkan Quds Press, Palestina berjanji mengembangkan rencana aksi terpadu mulai saat ini sampai pertemuan puncak, dengan tujuan mencegah akses Israel.
Kemenlu menjelaskan, lebih dari 24 negara anggota Uni Afrika telah mengumumkan secara resmi dan tertulis keberatan mereka terhadap keanggotaan Israel, dan mendesak memasukkan topik itu ke dalam agenda rapat pada 14-15 bulan ini.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
“Menghadapi penentangan negara-negara seperti Aljazair, Afrika Selatan, Nigeria, Namibia, Gambia dan negara-negara lain, komisaris terpaksa mengubah kata-kata klausa,” tambahnya.
Pernyataan itu menekankan “menghadapi posisi solid negara-negara yang menentang Israel dan untuk menghindari perpecahan berbahaya di dalam serikat, serta negara-negara yang mendukung posisi Palestina, mendukung hak Palestina dan menolak bergabungnya negara pendudukan ke Uni Afrika, bersikeras mencegah Israel bergabung sebagai negara pengamat dan merujuk masalah ini sampai pertemuan puncak berikutnya.”
Pada 22 Juli, Kemenlu Israel mengumumkan, duta besarnya untuk Ethiopia, Admasu Al-Ali, telah menyerahkan surat kepercayaannya sebagai anggota pengamat kepada Uni Afrika.
Uni Afrika didirikan pada 9 Juli 2002, dan keanggotaannya mencakup 55 negara Afrika. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)