Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PALESTINA SEBUT PBB LAMBAN DALAM REKONTRUKSI GAZA

Rendi Setiawan - Selasa, 2 Desember 2014 - 06:45 WIB

Selasa, 2 Desember 2014 - 06:45 WIB

580 Views

Konferensi donor unutk rekontruksi Gaza pada 12 Oktober lalu di Kairo, Mesir (Foto: vovworld)
Konferensi donor unutk rekontruksi Gaza pada 12 Oktober lalu di Kairo, Mesir (Foto: vovworld)

Konferensi donor unutk rekontruksi Gaza pada 12 Oktober lalu di Kairo, Mesir (Foto: vovworld)

Gaza, 9 Safar 1436/2 Desember 2014 (MINA) – Masyarakat Palestina menyebut PBB telah gagal mempercepat upaya rekonstruksi Jalur Gaza dan kemudahan masuknya bahan bangunan ke wilayah yang diblokade Israel.

Masyarakat Palestina pada Senin (1/12) berkumpul di depan kantor United Nations Relief And Works Agency (UNRWA) di Gaza City dan menuntut untuk mempercepat upaya rekontruksi Jalur Gaza. Press TV melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Padahal sebelumnya, UNRWA telah membuat permohonan keuangan untuk rekonstruksi Gaza sebelum konferensi donor pada 12 Oktober lalu di Kairo.

“Ini adalah permintaan bantuan terbesar dalam 64 tahun terakhir,” kata juru bicara UNRWA, Christopher Gunness.

Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza

Lebih lanjut, dia menambahkan, hampir setengah dari bantuan itu akan digunakan untuk membangun kembali rumah yang rusak selama 51 hari perang pada Juli dan Agustus lalu, dan sisanya untuk kebutuhan lainnnya.

UNRWA telah menyusun rencana darurat pasca-perang dalam dokumen 15-halaman. Kami memprioritaskan rekonstruksi perumahan, rekonstruksi fasilitas UNRWA yang rusak saat agresi militer Israel dan fasilitas kesehatan, termasuk menyediakan air minum yang bersih,”katanya.

Akan tetapi faktanya, hingga saat ini, bantuan tersebut belum direalisasikan oleh UNRWA sebagaimana rencana awalnya.

Sementara itu, menurut catatan, pada agresi terakhir Israel di Jalur Gaza, yang dimulai sejak 8 Juli lalu dan berakhir pada 26 Agustus itu, telah menewaskan sedikitnya 2.140 warga Palestina dan melukai ribuan orang lainnya serta puluhan ribu kehilangan tempat tinggalnya.

Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir

Menurut angka awal, hampir 89.000 rumah warga Palestina rusak dalam serbuan militer Israel ke Jalur Gaza. Sebanyak 15.000 rumah telah rata dengan tanah atau rusak parah dan dinyatakan tidak layak huni.

“Tingkat kerusakan dan tunawisma setelah perang Israel lebih buruk daripada perkiraan awal,” kata Robert Turner, direktur operasi UNRWA di Gaza dalam sebuah pernyataan.

Diperkirakan sebanyak 400 truk, memberikan bahan bangunan dari beton mesin, dibutuhkan setiap hari selama enam bulan ke depan untuk proses rekonstruksi. Namun, hanya sekitar 75 truk telah membuat pengiriman sejauh ini.

Komite populer untuk Pemantauan Rekonstruksi Jalur Gaza mengatakan pada 15 November bahwa itu akan memakan waktu setidaknya dua puluh tahun untuk membangun kembali Gaza.

Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih

Donor internasional telah menjanjikan dana sebesar AS $ 5,4 miliar untuk proses pembangunan kembali Jalur Gaza. Akan tetapi, para pengamat Palestina berpendapat bahwa rekonstruksi akan menelan biaya sekitar USD 7,7 miliar. (T/P011/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan

Rekomendasi untuk Anda