Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Palestina: Selasa ini Mulai Dibuka Rumah Ibadah, Kantor, Toko, Industri

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 26 Mei 2020 - 09:37 WIB

Selasa, 26 Mei 2020 - 09:37 WIB

13 Views

Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh pada Senin (25/5) mengumumkan pembukaan tempat ibadah dan kantor kementerian mulai Selasa pagi, dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan virus Corona.

Shtayyeh mengatakan dalam konferensi pers, “Masjid dan gereja akan dibuka untuk ibadah mulai Selasa. Kita memberikan kesempatan untuk mensterilkan rumah ibadah, dan setiap jamaah datang dengan memakai masker dan dengan menjaga jarak, dan wudhu tidak di masjid.”

Di samping itu mulai Selasa pagi ini juga diizinkan mengoperasikan toko, perusahaan komersial dan industri dan berbagai lembaga, sambil menjaga prosedur keselamatan.” WAFA melaporkan.

Dia juga menyebutkan, transportasi umum mulai beroperasi secara normal sesuai dengan protokol kesehatan, sambil mengangkat semua hambatan antar provinsi.

Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara

“Kementerian Kesehatan dan Pembangunan Sosial terus melakukan protokol keselamatan kesehatan dan melakukan pemeriksaan berkala untuk pekerja dan anak-anak,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, sedang dipersiapkan prosedur operasional untuk gedung pernikahan, kafe, restoran dan klub kesehatan untuk memungkinkan mereka segera kembali bekerja.

“Menteri Pendidikan Tinggi akan mengumumkan pengaturan untuk semester musim panas di universitas segera,” imbuhnya.

Otoritas Palestina mencatat kasus pertama virus 5 Maret lalu, di kota Betlehem, setelah seorang warga Palestina bertemu dengan turis Yunani.

Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri

Palestina saat ini memiliki 602 terinfeksi virus Corona, termasuk di Yerusalem, Tepi Barat dan Gaza, dengan 475 pulih dan 5 di antaranya meninggal.

Sejumlah 179 penduduk belum dikonfirmasi di Yerusalem, karena otoritas pendudukan Israel mencegah Kementerian Kesehatan Palestina untuk bekerja di kota itu. (T/RS2/P1)

 

Mi’raj News Agecy (MINA)

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang

Rekomendasi untuk Anda