Ramallah, MINA – Otoritas Palestina mengatakan pihaknya menyerahkan peluru yang menewaskan wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh kepada pejabat AS untuk pemeriksaan forensik.
“Kami telah setuju untuk mengizinkan pihak AS melakukan pemeriksaan forensik terhadap peluru yang membunuh Shireen Abu Akleh,” kata Jaksa Agung Palestina Akram al-Khatib kepada televisi Al Jazeera, Sabtu malam (2/7).
Al-Khatib mengatakan, peluru tidak akan diberikan ke pihak Israel.
Pada 11 Mei, Shireen (51), sedang meliput serangan militer Israel di dekat kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki, ketika dia ditembak mati.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pejabat Palestina dan Al Jazeera menuduh Israel membunuh wartawan itu. Sementara Tel Aviv membantah bertanggung jawab.
Pejabat Palestina telah menolak permintaan Israel untuk melakukan penyelidikan bersama atas kematian wartawan tersebut.
Pada 26 Mei, Jaksa Agung Palestina mengumumkan, pemeriksaan tubuh mengkonfirmasi bahwa dia dibunuh oleh proyektil lapis baja yang ditembakkan langsung ke kepalanya oleh penembak jitu pasukan Israel.
Beberapa media terkemuka, seperti Al Jazeera, CNN, Associated Press, Washington Post, dan New York Times, melakukan penyelidikan mereka sendiri, yang semuanya berakhir pada kesimpulan Shireen Abu Akleh terbunuh oleh peluru Israel. (T/RS2/P2)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)