Palestina Serukan Intervensi Internasional Hentikan Kejahatan Israel

Serangan tentara pendudukan Israel ke Gaza (Foto: Sama News)

Ramallah, MINA – Kementerian Luar Negeri () dan Ekspatriat Palestina mengutuk keji yang dilakukan oleh tentara pendudukan terhadap rakyat Palestina di Jalur , yang menyebabkan kematian 12 warga, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak, perempuan dan warga sipil tak bersenjata.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (9/5) yang dikutip Wafa, Kementerian Luar Negeri menganggap kejahatan ini sebagai perpanjangan dari perang terbuka pendudukan terhadap rakyat kami dan hak-hak nasional mereka yang adil dan sah.

“Ini kelanjutan dari upaya Israel untuk mengalihkan krisis pemerintahnya ke arena Palestina dan menyelesaikannya dengan mengorbankan hak-hak rakyat kami,” kata Kemlu.

Diungkapkan, ada upaya Israel yang cukup nyata untuk melanggengkan kekuatan militer yang brutal dalam menangani perjuangan rakyat Palestina sebagai alternatif untuk solusi politik damai atas konflik tersebut.

Kemlu Palestina menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab penuh dan langsung atas agresi ini dan konsekuensinya di arena konflik, sebagai eskalasi berbahaya yang mengancam akan meledaknya perlawanan yang lebih besar.

Kemlu Palestina meminta komunitas internasional untuk campur tangan segera guna menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina, dan menekankan bahwa solusi politik yang dinegosiasikan untuk konflik adalah satu-satunya cara untuk mencapai keamanan dan stabilitas di arena konflik.

Sedikitnya 20 orang terluka, beberapa di antaranya kritis dan serius, oleh serangkaian serangan brutal yang diluncurkan oleh pesawat tempur Israel di berbagai wilayah di Jalur Gaza, pada Selasa (9/5) dini hari.

Koresponden media melaporkan ledakan berturut-turut terdengar di seluruh Jalur Gaza, yang ternyata adalah pesawat tempur dan drone Israel yang menargetkan sejumlah rumah dan apartemen di Kota Gaza, Rafah dan Khan Yunis, di tengah dan utara Jalur Gaza.

Para korban diantaranya, Jihad Ghannam (62 tahun), istrinya Wafa Shadeed Ghannam, Khalil al-Bahtini (44 tahun), anak Hajar al-Bahtini, Laila Majdi Mustafa al-Bahtini, tawanan yang diusir Tariq Ezz al- Din, yang berasal dari kota Arabeh, selatan Jenin, dan kedua anaknya, Ali, Mayar, dan Jamal Saber, Muhammad Khaswan, dan putranya Youssef, Mervat Saleh Muhammad Khaswan, dan Dania Alaa Atta Adass.

Disebutkan ada sejumlah warga yang tertimbun di bawah reruntuhan rumah yang dibom pesawat tempur pendudukan di Jalur Gaza.

Koresponden menambahkan, jenazah yang hangus dari beberapa syuhada tiba di Kompleks Medis Al-Shifa di Kota Gaza, dan Rumah Sakit Abu Youssef Al-Najjar di Rafah, menunjukkan bahwa jumlah syuhada kemungkinan akan bertambah setiap saat.

Banyak lokasi yang menjadi sasaran penembakan berat hari Selasa ini, dengan puluhan ton bahan peledak dan rudal Israel, di berbagai daerah dari Rafah di selatan hingga Beit Hanoun di utara di Jalur Gaza, dan api, api, dan asap terlihat membumbung di dalamnya. (T/B04/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.