Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PALESTINA SERUKAN KTT DARURAT OKI BAHAS ESKALASI SERBUAN ISRAEL

Rana Setiawan - Rabu, 2 September 2015 - 09:33 WIB

Rabu, 2 September 2015 - 09:33 WIB

465 Views

Muslimah Palestina menggelar aksi protes larangan masuk menuju Masjid Al-Aqsha oleh Otoritas Pendudukan Israel.(Foto: Al-Aqsa Foundation)
Muslimah <a href=

Palestina menggelar aksi protes larangan masuk menuju Masjid Al-Aqsha oleh Otoritas Pendudukan Israel.(Foto: Al-Aqsa Foundation) " width="300" height="180" /> Muslimah Palestina menggelar aksi protes larangan masuk menuju Masjid Al-Aqsha oleh Otoritas Pendudukan Israel.(Foto: Al-Aqsa Foundation)

Ramallah, 18 Dzulqa’dah 1436/2 September 2015 (MINA) – Kementerian Luar Negeri Palestina menyerukan diadakannya pertemuan darurat Tingkat Tinggi negara-negara  Islam (OKI) untuk membahas eskalasi  serangan Israel terbaru di Masjid Al-Aqsha, Kota Al-Quds.

Kementerian itu mengatakan telah mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Iyad Madani, Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil Elaraby, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, dan Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh, menyerukan pertemuan darurat Islam untuk membahaseskalasi serangan Israel terbaru di Al-Aqsha.

Pihak pendudukan Israel telah memberlakukan aturan pembagian sementara secara waktu antara ummat Islam dan yahudi di Masjid Al-Aqsha, yang bermakna membatasi masuknya jamaah Muslim Palestina, demikian Kantor Berita Palestina WAFA melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (2/9).

Pihak pendudukan Israel telah melarang jamaah Muslim Palestina memasuki Masjid dari pukul 07:00-11:00 waktu setempat, untuk membuat jalan bagi pemukim ilegal ekstrimis Yahudi melakukan tur provokatif di dalam kompleks situs tersuci ketiga bagi umat Islam itu.

Baca Juga: Faksi-Faksi di Palestina Dukung Hamas dalam Proses Gencatan Senjata

Kepala sekolah dari sekolah agama Al-Aqsha Ihad Sabri mengatakan, “Pasukan Pendudukan Israel secara temperamental memutuskan kapan dan bagaimana untuk memungkinkan siswi dan guru masuk sekolah mereka di dalam Masjid Al-Aqsha”.

Jamaah Muslim di Al-Aqsha mengatakan pasukan pendudukan Israel memeriksa semua Muslim Palestina yang memasuki masjid dan menolak masuk pada sejumlah pria di bawah usia 40 tahun.

Polisi Israel juga telah mendirikan pos pemeriksaan di gerbang-gerbang Masjid dan menahan kartu identitas jamaah Muslim Palestina sebelum memasuki kompleks kiblat pertama bagi umat Islam itu.

Akhiri Eskalasi di Al-Aqsha

Baca Juga: [POPULER MINA] Direktur RSI Gaza Syahid, Israel Tembaki Sipil Pencari Bantuan

Menurut Kementerian, Luar Negeri Palestina,  langkah Israel tersebut digambarkan sebagai upaya “untuk memberlakukan ketentuan yang harus diterima”, dengan menyatakan, Israel percaya Palestina, Arab, Muslim, dan organisasi PBB akan terbiasa dengan eskalasi tindakan-tindakan sefihaknya itu.

Kementerian mendesak Otoritas Pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas konsekuensi dari eskalasi serangan serius itu, menyerukan semua pihak yang terkait ikut memikul tanggung jawab mereka dan mengakhiri serangan ke Masjid Al-Aqsha.

Kementerian juga mendesak negara-negara dunia, termasuk Arab dan Islam mengerahkan semua upaya yang mungkin untuk segera menghentikan eskalasi serangan provokatif Israel, yang mengancam meledaknya situasi.(T/R05/P2)

 

Baca Juga: Israel akan Kirim Delegasi ke Doha untuk Pembicaraan Gencatan Senjata dengan Hamas

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Kehabisan Bahan Bakar, Layanan Seluruh Rumah Sakit di Gaza Terancam Tutup

Rekomendasi untuk Anda