Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Palestina Serukan Pertemuan Darurat OKI Bahas Normalisasi UEA-Israel

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 15 Agustus 2020 - 22:20 WIB

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 22:20 WIB

4 Views

Sekjen PLO Dr Saeb Erekat (Foto: File)

Ramallah, MINA – Otoritas Palestina menyerukan pertemuan darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Liga Arab membahas kesepakatan normalisasi Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel.

Saeb Erekat, Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan hal itu kepada Xinhua, Sabtu (15/8).

Ia mengatakan, perjanjian yang disponsori AS itu adalah “langkah yang tak terhitung dan disengaja dan tidak mempertimbangkan kepentingan rakyat Palestina.”

Erekat mengatakan bahwa pihak Palestina telah mengadakan kontak dengan beberapa negara Arab “untuk menekan Abu Dhabi agar menarik diri dari perjanjian tersebut.”

Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara

Erekat memperingatkan bahwa “memajukan kesepakatan ini adalah sikap keras kepala yang tidak berarti, memberi makan pendudukan, ekstremisme, dan hadiah untuk terorisme.”

Mengacu pada penandatanganan perjanjian sebagai imbalan untuk menangguhkan rencana Israel menganeksasi bagian Tepi Barat, Erekat mengatakan, “Rencana aneksasi menghilangkan masalah Palestina dan mengakhiri rencana nasional Palestina.”

“Dengan atau tanpa kesepakatan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memiliki rencana, dan tak lama setelah mendeklarasikan kesepakatan tersebut, ia mengatakan bahwa rencana aneksasi akan tetap dibahas dan tidak memiliki hubungan apa pun dengan perjuangan Palestina atau hubungan dengan negara Arab,” katanya.

Dia melanjutkan bahwa “perjanjian itu tidak ada hubungannya dengan aneksasi atau non-aneksasi. Langkah itu tidak terkait dengan perdamaian.”

Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahannya Sendiri

Erekat menekankan bahwa perjuangan Palestina adalah masalah Arab, menambahkan bahwa inisiatif perdamaian Arab harus mendapatkan penghormatan. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Timur Tengah
Dunia Islam
Dunia Islam
Kolom