Ramallah, MINA – Otoritas Palestina menyerukan pertemuan darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Liga Arab membahas kesepakatan normalisasi Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel.
Saeb Erekat, Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan hal itu kepada Xinhua, Sabtu (15/8).
Ia mengatakan, perjanjian yang disponsori AS itu adalah “langkah yang tak terhitung dan disengaja dan tidak mempertimbangkan kepentingan rakyat Palestina.”
Erekat mengatakan bahwa pihak Palestina telah mengadakan kontak dengan beberapa negara Arab “untuk menekan Abu Dhabi agar menarik diri dari perjanjian tersebut.”
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Erekat memperingatkan bahwa “memajukan kesepakatan ini adalah sikap keras kepala yang tidak berarti, memberi makan pendudukan, ekstremisme, dan hadiah untuk terorisme.”
Mengacu pada penandatanganan perjanjian sebagai imbalan untuk menangguhkan rencana Israel menganeksasi bagian Tepi Barat, Erekat mengatakan, “Rencana aneksasi menghilangkan masalah Palestina dan mengakhiri rencana nasional Palestina.”
“Dengan atau tanpa kesepakatan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memiliki rencana, dan tak lama setelah mendeklarasikan kesepakatan tersebut, ia mengatakan bahwa rencana aneksasi akan tetap dibahas dan tidak memiliki hubungan apa pun dengan perjuangan Palestina atau hubungan dengan negara Arab,” katanya.
Dia melanjutkan bahwa “perjanjian itu tidak ada hubungannya dengan aneksasi atau non-aneksasi. Langkah itu tidak terkait dengan perdamaian.”
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahannya Sendiri
Erekat menekankan bahwa perjuangan Palestina adalah masalah Arab, menambahkan bahwa inisiatif perdamaian Arab harus mendapatkan penghormatan. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang