Yerusalem, MINA – Otoritas Palestina menyerukan tindakan internasional untuk menghentikan pemukiman illegal dan pembersihan etnis di Yerusalem oleh pendudukan Israel.
Pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina juga mendesak internasional untuk menekan kekuatan pendudukan agar tunduk pada kehendak internasional dan kembali ke jalan negosiasi mengakhiri pendudukannya atas tanah Palestina.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin malam (13/12), Kemenlu mengecam serangan pemukim di Yerusalem Timur dan sekitarnya terhadap Kota Suci hampir setiap hari. Nablus TV melaporkan, Selasa (14/12).
Kemenlu juga mengecam kelompok pemukim ekstremis yang mengusir keluarga Palestina, dan melakukan serangan provokatif ke kompleks Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Kecaman juga ditujukan kepada beberapa rabi dan pejabat Israel yang menghasut untuk menghancurkan, membongkar dan memindahkan warga Palestina. Termasuk kecaman terhadap keputusan untuk menghancurkan apartemen tempat tinggal keluarga Nassar di lingkungan Wad Qaddoum di Yerusalem yang diduduki, dan pemindahan 70 warga.
“Media Israel selalu mempromosikan rencana intensif pembangunan pemukiman di Yerusalem Timur, terutama di Sheikh Jarrah, Beit Safafa, Beit Hanina, dan Sur Baher,” lanjut pernyataan.
Berbagai tindakan tersebut di berbagai bagian kota adalah upaya resmi pendudukan Israel untuk menyelesaikan proses yahudisasi kota sepenuhnya, mengubah realitas sejarah, hukum dan demografisnya dan untuk memisahkan dari lingkungan Palestina.
“Tindakan pemerintah Israel berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan masa depan Yerusalem secara sepihak dengan kekuatan pendudukan dan menjauh dari negosiasi di masa depan, dan untuk menghambat pendirian negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” lanjutnya. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)