Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan kepada Kanselir Jerman Angeka Merkel bahwa dia siap untuk bernegosiasi dengan Israel berdasarkan resolusi PBB dan di bawah naungan Kuartet internasional.
Kuartet ini pada tahun 2002, terdiri dari AS, Rusia, Uni Eropa dan PBB
Kantor Berita WAFA melaporkan, Abbas dan Angela Merkel membahas perkembangan politik terbaru di wilayah itu melalui telepon, khususnya rencana Israel mencaplok wilayah Palestina.
Abbas juga berterima kasih kepada Jerman karena mendukung hukum internasional dan resolusi PBB dalam soal Palestina, terutama yang berkaitan dengan pencaplokan wilayah pendudukan secara paksa. Ia berharap bahwa hal itu akan berkontribusi untuk mencapai stabilitas dan dukungan bagi hukum internasional dan legalitas internasional.
Baca Juga: Bulan Sabit Merah Serukan Penyelidikan Kejahatan Israel di Gaza
.
Mandatnya adalah untuk membantu memediasi negosiasi perdamaian Timur Tengah dan untuk mendukung pembangunan ekonomi Palestina serta pembangunan institusi dalam persiapan untuk kenegaraan akhirnya.
Awal tahun ini, Presiden AS Donald Trump merilis rencananya untuk mengakhiri pertikaian Israel-Palestina di Gedung Putih bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tanpa kehadiran pejabat Palestina.
Dalam kesempatan tersebut, Trump menyebut Yerusalem sebagai “ibu kota Israel yang tidak terbagi.”
Baca Juga: Hari Paling Mematikan Dalam Dua Pekan, Israel Bunuh 77 Warga Gaza
Apa yang disebutnya dinilai sebagai rencana perdamaian secara sepihak membatalkan resolusi-resolusi PBB sebelumnya tentang masalah Palestina. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Arab Saudi Kecam Serbuan ke Al-Aqsa oleh Ben-Gvir