Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Palestina: Standar Ganda Internasional Soal Kejahatan Israel

sajadi - Selasa, 8 Maret 2022 - 06:39 WIB

Selasa, 8 Maret 2022 - 06:39 WIB

5 Views

Ilustrasi: Bentrokan warga Palestina di Tepi Barat dengan pasukan Israel. (Foto: Nasser Ishtayeh/Flash90)

Ramallah, MINA – Kementerian Luar Negeri  dan Ekspatriat Palestina mengatakan, standar ganda masyarakat internasional dalam menangani isu dan konflik telah menjadi kedok pelanggaran dan kejahatan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina.

“Kebijakan standar ganda masyarakat internasional telah menjadi kedok kegigihan Israel untuk mencuri tanah Palestina dan memperdalam pemberontakan dan pengingkaran perjanjian yang ditandatangani, hukum internasional, resolusi PBB, dan prospek perdamaian,” bunyi pernyataan Kemlu Palestina seperti dikutip dari Wafa, Selasa (8/3).

Kemlu Palestina dalam sebuah pernyataan mengutuk pembunuhan pasukan Israel terhadap seorang anak Palestina berusia 16 tahun pada Ahad (6/3) malam di kota Abu Dis, tenggara kota Yerusalem yang diduduki.

Kementerian itu menekankan, Israel mengambil keuntungan dari krisis internasional dengan cara yang paling mengerikan untuk menerapkan lebih banyak eksekusi di lapangan, pemindahan paksa, dan rencana ekspansionis kolonialnya dengan mengorbankan tanah Negara Palestina.

Baca Juga: Hamas: Palestina Harus Bersatu untuk Pertahankan Tepi Barat

“Sebuah upaya untuk menghapuskan kehadiran Palestina di Yerusalem dan semua area yang diklasifikasikan sebagai area (C) Tepi Barat,” tambah pernyataan Kemlu Palestina tersebut.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki melalui siaran TV Palestina, menyampaikan sikap negaranya  menjauhkan diri dari konflik  di Ukraina.

“Kami berada di bawah tekanan untuk mengambil sikap terkait apa yang terjadi di Ukraina,” kata Al-maliki. Dikutip dari MEMO, Senin (7/3).

“Kami adalah negara di bawah pendudukan. Kami tidak dapat menanggung beban mengambil posisi yang menguntungkan satu pihak dengan mengorbankan pihak lain, dan akibat dari posisi itu pada kami,” tambahnya. (T/RE1/P1)

Baca Juga: Hamas Lepas Delapan Sandera, 110 Tahanan Palestina Bebas dari Penjara Israel

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda