Ramallah, MINA – Nabil Abu Rudeineh, Juru Bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menegaskan, semua permukiman adalah ilegal dan tidak akan ada perdamaian jika terus ada permukiman di wilayah Palestina.
Komentar hari Kamis (29/2) itu muncul dalam menyikapi keputusan pendudukan Israel menyita ribuan dunam tanah di Yerusalem Timur yang diduduki, Wafa melaporkannya.
“Pemerintah Israel tetap pada kebijakannya untuk mencegah pembentukan negara Palestina yang merdeka, terutama dengan perampasan tanah dan perluasan pemukiman yang sedang berlangsung, yang bertujuan mencegah pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” tegas Abu Rudeineh.
“Semua tanah Palestina yang diduduki pada tahun 1967 adalah milik rakyat Palestina, baik milik pribadi maupun publik. Otoritas pendudukan Israel dengan sengaja menentang legitimasi internasional dan resolusi-resolusinya, yang secara konsisten menyatakan tidak sahnya pemukiman di seluruh wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur,” ujarnya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Juru bicara kepresidenan itu melanjutkan bahwa pengumuman otoritas Israel untuk merebut sebagian besar wilayah Tepi Barat di sebelah timur Yerusalem adalah kelanjutan dari rencana mereka untuk mengisolasi kota tersebut dari lingkungan Palestina.
Dia menganggap tindakan tersebut sebagai bagian dari perang besar yang dilancarkan Israel terhadap rakyat Palestina dan kesucian Islam dan Kristennya.
“tidak akan ada perdamaian atau keamanan jika terus berlanjutnya pemukiman dan agresi terhadap rakyat kami dan tanah mereka,” pungkas Abu Rudeineh.(T/RI-1)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)