Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Palestina: Tanah Para Nabi yang Kini Berlumur Darah

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 16 detik yang lalu

16 detik yang lalu

0 Views

Al Aqsa adalah bagian tak terpisahkan dari umat Islam (foto: ig)

PALESTINA adalah tanah yang diberkahi, sebagaimana disebut dalam berbagai ayat Al-Qur’an dan hadis. Negeri ini menjadi saksi bisu perjalanan para nabi serta peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah Islam. Namun, saat ini, Palestina menjadi simbol penderitaan akibat penjajahan, peperangan, dan ketidakadilan yang terus berlangsung. Konflik berkepanjangan telah merenggut banyak nyawa, menghancurkan infrastruktur, serta meninggalkan luka mendalam bagi rakyat Palestina dan umat Islam di seluruh dunia.

Palestina dalam Sejarah Islam

Sejak dahulu, Palestina memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Kota suci Al-Quds (Yerusalem) merupakan tempat berdirinya Masjid Al-Aqsha, kiblat pertama umat Islam sebelum Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menghadap Ka’bah di Makkah. Masjid ini juga menjadi tempat berlangsungnya peristiwa Isra’ Mi’raj, di mana Rasulullah SAW diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsha sebelum naik ke langit bertemu Allah SWT.

Pada tahun 637 M, Palestina dibebaskan oleh Khalifah Umar bin Khattab dari kekuasaan Romawi tanpa pertumpahan darah. Peristiwa ini menjadi bukti keadilan Islam dalam mengelola wilayah yang dihuni oleh berbagai komunitas agama. Namun, Palestina kemudian mengalami masa kelam saat Perang Salib meletus, hingga akhirnya dibebaskan kembali oleh panglima Muslim, Shalahuddin Al-Ayyubi, pada tahun 1187 M setelah pertempuran yang penuh strategi dan pengorbanan.

Baca Juga: 10 Langkah Membangun Keharmonisan dalam Rumah Tangga

Palestina disebut sebagai negeri yang diberkahi dalam Al-Qur’an dan hadis. Allah SWT berfirman, “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya…” (QS. Al-Isra: 1)

Selain itu, Rasulullah SAW menegaskan keutamaan Masjid Al-Aqsha sebagai salah satu dari tiga masjid utama yang dianjurkan untuk dikunjungi, “Tidak diperkenankan seseorang melakukan perjalanan (khusus) kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsha.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Palestina dan Konflik Kontemporer

Sejak berdirinya negara Zionis Israel pada tahun 1948, Palestina mengalami penderitaan yang luar biasa. Peristiwa Nakba menjadi titik awal tragedi kemanusiaan yang berlanjut hingga saat ini, di mana ratusan ribu rakyat Palestina terusir dari tanah air mereka. Situasi semakin memburuk saat Israel menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza setelah Perang Enam Hari tahun 1967. Blokade ketat terhadap Gaza sejak tahun 2007 menjadikan wilayah tersebut sebagai “penjara terbuka” terbesar di dunia, dengan akses terbatas terhadap kebutuhan pokok dan pelayanan kesehatan.

Baca Juga: Tentara Israel Dihadapkan pada Tuduhan Kejahatan Perang di Gaza

Serangan militer yang dilakukan Israel secara berkala terus menambah daftar panjang korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak yang tak bersalah. Kejahatan perang ini terus berlanjut tanpa ada hukuman yang tegas dari komunitas internasional. Berbagai resolusi PBB yang menuntut penghentian pendudukan ilegal dan agresi militer sering kali diabaikan oleh Israel, sementara negara-negara besar cenderung bersikap pasif atau bahkan mendukung kebijakan represif tersebut.

Perspektif Syari’ah terhadap Penjajahan Palestina

Dalam Islam, penjajahan dan penindasan merupakan bentuk kezaliman yang harus dilawan. Umat Islam memiliki kewajiban untuk membantu saudara-saudara mereka yang tertindas, sebagaimana ditegaskan dalam hadis Rasulullah SAW, “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak boleh menzalimi atau membiarkannya dizalimi…” (HR. Bukhari)

Selain itu, Islam melarang dengan tegas pengambilan tanah secara zalim, sebagaimana disebutkan dalam hadis, “Barang siapa yang mengambil sejengkal tanah orang lain secara zalim, maka kelak di hari kiamat Allah akan menimpakan tanah itu di lehernya seperti tujuh lapisan bumi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Tragedi Kebakaran di Los Angeles, Apakah itu Karma?

Perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan juga dapat dikategorikan sebagai jihad membela agama dan tanah air. Allah SWT berfirman, “Dan perangilah mereka sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya bagi Allah semata…” (QS. Al-Baqarah: 193)

Peran Umat Islam dalam Membela Palestina

Sebagai bagian dari umat Islam, kita memiliki tanggung jawab untuk mendukung perjuangan Palestina dengan berbagai cara. Salah satu bentuk dukungan yang paling mudah adalah dengan mendoakan keselamatan dan kemenangan bagi rakyat Palestina. Selain itu, kita dapat memberikan bantuan melalui donasi kemanusiaan yang disalurkan oleh lembaga terpercaya.

Selain dukungan material, advokasi dan edukasi tentang isu Palestina sangat penting agar lebih banyak orang memahami situasi sebenarnya. Penyebaran informasi yang benar dapat melawan propaganda yang berusaha menutupi kejahatan yang terjadi di Palestina. Boikot terhadap produk-produk yang mendukung ekonomi Israel juga bisa menjadi salah satu strategi perlawanan damai yang efektif.

Baca Juga: Trump dan ‘Neraka’ di Los Angeles  

Palestina bukan sekadar isu politik, tetapi juga persoalan akidah dan tanggung jawab moral bagi umat Islam. Sebagai tanah para nabi, Palestina memiliki keutamaan tinggi dalam Islam. Namun, kini tanah itu berlumur darah akibat penjajahan dan kezaliman yang berkepanjangan. Umat Islam wajib bersatu dalam membela Palestina dengan segala daya dan upaya yang sesuai dengan syariat Islam. Dengan bersikap proaktif dan konsisten dalam perjuangan ini, kita dapat menjadi bagian dari solusi untuk mengakhiri penderitaan saudara-saudara kita di tanah suci tersebut.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Masjidil Aqsa Tempat Singgah Isra Mi’raj Nabi Muhammad

Rekomendasi untuk Anda