Tepi Barat, 17 Rajab 1428/14 April 2017 (MINA) – Kementerian Pendidikan Palestina hari Kamis mengumumkan menangguhkan kontak atau hubungan dengan Badan Pekerjaan dan Pemulihan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
Kementerian menyatakan penghentian hubungan tersebut sebagai protes terhadap niat UNRWA yan ingin mengubah kurikulum Palestina di sekolah-sekolah Tepi Barat, Jerusalem Timur, dan Jalur Gaza, Anadolu melaporkan yang dikutip MINA, Jumat (14/4).
Keputusan UNRWA – yang mengajarkan kurikulum dari negara tuan rumah di sekolah-sekolah – diambil menyusul tuduhan Israel bahwa kurikulum Palestina mengandung bahan-bahan yang menghasut kekerasan.
Tuduhan tak berdasar Negeri Zionis – yang dilontarkan berulang kali – telah dibantah keras oleh Kementerian Pendidikan Palestina.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
“Setiap upaya membelokkan kurikulum Palestina merupakan pelanggaran berat terhadap hukum negara tuan rumah,” tegas Kementerian Pendidikan Palestina.
“Mengubah karakter apapun untuk menenangkan pihak manapun adalah pengkhianatan terhadap narasi Palestina dan hak rakyat Palestina, yang berada di bawah pendudukan Israel, untuk melestarikan identitasnya,” tambah Kementerian.
Menteri Pendidikan Palestina, Sabri Sidem mengatakan, Palestina tidak akan menyerah kepada siapa pun.
“Kami tidak akan pernah menyerahkan martabat, sejarah, dan perjuangan kami selama puluhan tahun untuk melindungi narasi Palestina,” katanya.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Pada Maret, Kementerian Pendidikan Palestina memperingatkan UNRWA akan setiap perubahan kurikulum Palestina, mencatat bahwa pihaknya tidak akan menerima korespondensi resmi dari lembaga internasional itu. (R11/RS1)
Miraj Islamic NNews Agency/MINA
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza