Ramallah, MINA – Juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeina pada hari Kamis (14/12) menegaskan, pemimpin Palestina menolak dan menganggap salah pernyataan Gedung Putih terbaru yang mengatakan, bahwa Presiden Mahmoud Abbas mencegah perdamaian.
“Pernyataan itu sepenuhnya salah, karena Presiden Abbas selalu mengulangi bahwa dia berkomitmen terhadap perdamaian yang adil atas dasar legitimasi internasional, resolusi Dewan Keamanan dan pengakuan dunia terhadap Negara Palestina sebagai pengamat di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2012, pengakuan perbatasan tahun 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya,” katanya.
Menurut Abu Rudeina, hal ini dikonfirmasi oleh prakarsa perdamaian Arab, dan atas dasar ini, pimpinan Palestina telah terlibat dalam kesepakatan Oslo berdasarkan solusi dua negara, termasuk resolusi 242 dan 338. Pemerintahan AS sebelumnya telah melakukan negosiasi berdasarkan pada peraturan ini
Dikatakan, hambatan terhadap proses perdamaian adalah aktivitas pendudukan dan pemukiman Israel yang terus berlanjut, yang dikritik oleh pemerintahan Amerika Serikat, termasuk pemerintahan Presiden Donald Trump.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Abu Rudeina sebagaimana dilaprorkan WAFA yang dikutip MINA menegaskan, Presiden Abbas berkomitmen untuk mewujudkan perdamaian yang adil dan menolak kekerasan, terorisme dan didukung oleh resolusi Dewan Nasional Palestina dan KTT Arab, resolusi legitimasi internasional dan dukungan dari KTT Islam baru-baru ini di Istanbul. (T/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon