Palestina, 26 Rajab 1434/5 Juni 2013 (MINA) – Anggota senior Fatah, Nabil Shaath mengatakan pada Selasa (4/5) bahwa kepemimpinan Otoritas Palestina tidak akan memberikan lebih banyak waktu bagi Menteri Luar Negeri AS, John Kerry dalam upaya melanjutkan perundingan dengan Israel.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
“Kami telah memberikan waktu yang cukup bagi Kerry, dan kami tidak akan menunggu lagi”,” kata Nabil.
Harian Palestina Al-Risaalah melaporkan seorang pejabat Palestina yang memiliki jabatan penting mengatakan bahwa Kerry telah meminta Palestina untuk memperpanjang misinya menghidupkan kembali proses perdamaian yang akan berakhir Sabtu depan.
Menurut Nabil, masalahnya bukan dengan Kerry sendiri. “Kebijakan Israel adalah kendala utama untuk usahanya,” ungkap Nabil.
Dia menegaskan bahwa pendudukan Israel yang sedang berlangsung, pencaplokan tanah Palestina, dan penolakan mematuhi hukum internasional yang berkaitan dengan hak-hak Palestina telah melemahkan upaya Kerry untuk kembali membuka negosiasi.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Ditanya tentang sikap pemerintah Israel saat dipimpin oleh Benjamin Netanyahu, politisi veteran tersebut mengatakan bahwa ia menolak untuk mempertimbangkan perdamaian yang adil dan mengabaikan upaya untuk memulai proses perdamaian sebagaimana yang dilansir oleh MEMO.
“Setiap perundingan yang telah dilakukan akan sia-sia dan hanya membuang waktu jika Israel tidak tunduk dengan hukum internasional,” tegas Nabil.
Dengan demikian, ia menambahkan, Palestina akan melanjutkan perlawanan terhadap pendudukan Israel dan melanjutkan upaya rekonsiliasi internal. “Secara internasional,” katanya, “kami akan mencari pengakuan oleh organisasi-organisasi internasional”.
Perundingan perdamaian telah ditangguhkan sejak Oktober 2010 karena ekspansi permukiman ilegal Israel di wilayah Palestina. Namun baru-baru ini bersatunya dua faksi terbesar Palestina antara Fatah dan Hamas telah menjadi kekuatan baru untuk melakukan perlawanan terhadap Israel yang telah menjajah Palestina sejak 65 tahun lalu. (T/P08/P01).
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara