Gaza, 30 Sya’ban 1435/28 Juni 2014 (MINA) – Majelis Tinggi Qadha Palestina mengumumkan satu Ramadhan jatuh pada 29 Juni 2014 dengan menggenapkan bulan Sya’ban sampai 30 hari (istikmal).
Koresponden MINA di Gaza melaporkan, pengumuman pada Jum’at itu disambut dengan pesta rakyat Gaza yang sejak pagi hari mulai berdatangan ke pantai untuk menikmati hari libur mereka menjelang akhir pekan.
Ribuan rakyat Gaza turun ke pantai-pantai pada Jum’at untuk menikmati libutan bersama keluarga dan teman-teman, di mana kebiasaan ini terjadi setiap tahun pada Jum’at terakhir di bulan Sya’ban.
“Mereka mengajak keluarga dan teman-teman untuk bersama-sama menikmati tempat hiburan gratis di pantai laut mediterania tersebut,” kata koresponden MINA.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Terlihat dari mereka ada yang duduk santai di depan pantai, sedang sebagian yang lain bersenang-senang menikmati air dan ombak pantai, melupakan situasi panas menyusul eskalasi serangan udara Israel yang terjadi dalam dua minggu terakhir.
Hampir semua negara di berbagai belahan dunia mengumumkan Ramadhan jatuh pada Ahad (29/6) dengan berdasarkan istikmal (penyempurnaan bulan) setelah tidak terlihatnya hilal pada Jum’at (27/6).
Keputusan awal Ramadhan berbagai negara
Jama’ah Muslimin (Hizbullah), wadah kesatuan umat Islam berpusat di Indonesia, menetapkan 1 Ramadhan 1435 H. jatuh pada Ahad, 29 Juni 2014. Hal ini berdasarkan laporan pantauan rukyatul hilal dari selruh wilayah di Indonesia dan berbagai negara di dunia tidak melihat hilal.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Indonesia, melalui kementerian Agama memutuskan 1 Ramadhan 1435 Hijriyah jatuh pada Ahad (29/6). “Meski terjadi perbedaan, Pemerintah tetap menghargai umat Islam yang melaksanakan awal puasa pada hari Sabtu (28/06),” ungkap Kemenag.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan negara Timur Tengah lainnya juga mengumumkan bahwa hari pertama bulan
suci Ramadhan dimulai pada Ahad, 29 Juni, setelah pemantauan tidak melihat bulan sabit hilal) pada Jumat (27/6).
Dewan Agama Islam Singapura (MUIS) mengatakan pada Jumat (27/6), hari pertama puasa di Singapura akan dimulai pada Ahad 29 Juni. Dalam sebuah pernyataan, Ulama Singapura Dr Muhamad Fatris Bakaram mengatakan, “Menurut perhitungan astronomi, bulan sabit untuk penentuan bulan Ramadhan malam ini tidak bisa memenuhi kriteria yang disepakati oleh negara-negara anggota MAMIMS (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura).”
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Komunitas Muslim Thailand pada sidang Majlis Islam Jala Thailand mengatakan tidak terlihat Hilal di Seluruh Thailand, maka di Tahiland menetapkan awal Ramadhan pada Ahad 29 Juni. Dalam sebuah pernyataan Ulama Muda Majlis Islam Jala Thailand, DR. Abdulloh Abu Bakar melaporkan kepada M’raj Islamic News Agency, Jumat (27/6) mengatakan saya dan tiga orang lainnya kami ke tempat melihat hilal Di Yaha Wilayah Yala namun dari kami tidak ada yang melihatnya.
Muslim di Filipina secara resmi mengumumkan puasa awal Ramadhan dimulai pada Ahad, setelah para pemimpin agama Muslim Filipina tidak melihat hilal sebagai penetapan awal Ramadhan pada Jum’at.
Sedangkan di Brunei, umat Islam di kesultanan itu juga akan mulai berpuasa pada Ahad, 29 Juni karena bulan tidak terlihat di semua lokasi yang dipantau. Hakim Pengadilan Tinggi Islam Hj Metussin menyampaikan perintah dari Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah yang mengumumkan awal Ramadhan pada 29 Juni yang siarkan di radio dan televisi Nasional. (L/K01/K02/K03/P03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka