Al-Quds, 30 Sya’ban 1436/17 Juni 2015 (MINA) – Pemerintah Palestina mengumumkan pada Selasa malam waktu setempat, penetapan awal Ramadhan 1436 Hijiriyah jatuh pada Kamis 18 Juni.
Ketua Majelis Qadha (Majelis Kehakiman) Palestina, Mahmoud Habbas menyatakan, bulan Sya’ban 1436 H disempurnakan (istikmal) menjadi 30 hari pada Rabu (17/6) ini, berdasarkan hingga saat itu tidak terlihat hilal di negaranya.
“Setelah terbenamnya matahari Selasa (16/6) ini hilal Ramadhan tidak terlihat, maka bulan Sya’ban disempurnakan (istikmal) pada hari Rabu (17/6), dan hari Kamis (18/6) menjadi awal bulan suci Ramadhan,” kata Habbas sebagaimana dilaporkan Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza.
Pengumuman penetapan awal Ramadhan tahun ini di Palestina itu juga ditegaskan melalui pengumuman Mufti Al-Quds, Syeikh Muhammad Husein, yang disiarkan di TV Nasional Filistin, Selasa malam, menyatakan 1 Ramadhan 1436 Hijriyah jatuh pada Kamis 18 Juni 2015 Masehi.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Tidak terlihatnya hilal di Palestina juga dikuatkan adanya laporan dari pengamatan hilal Dewan Hisab dan Rukyat (DHR) Jama’ah Muslimiin (Hizbullah) di Jalur Gaza.
Al-Aqsha Siap Sambut Jamaah
Sementara itu, kementerian Wakaf Palestina mengatakan persiapan telah dilakukan untuk menjadi tuan rumah jamaah Muslimin di Masjid Al-Aqsha selama bulan Ramadhan.
Direktur pelayanan Masjid Al-Aqsha, Sheikh Azzam al-Khatib, mengatakan kepada Ma’an news, setiap Muslim Palestina memiliki hak untuk beribadah di tempat suci selama bulan suci Ramadhan, mengkritik pembatasan ketat otoritas pendudukan Israel pada akses masuk menuju Al-Aqsha.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
“Semua Muslim Palestina memiliki hak untuk memasuki kota dan beribadah di Masjid Al-Aqsha dalam kebebasan penuh tanpa perlu izin,” ujarnya.
Kementerian telah menyiapkan jadwal program harian dan pelajaran agama di samping lingkungan Al-Aqsha bagi jamaah Muslimin, dan delapan pusat kesehatan telah didirikan untuk memenuhi keadaan darurat medis.
Pihak berwenang masjid juga akan menyediakan makanan gratis untuk jamaah Masjid selama sahur dan Iftar yang telah disumbangkan oleh organisasi Palestina.
Beberapa tenda juga telah dibentuk untuk memberikan keteduhan bagi jamaah Muslimin.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Muslim Palestina di Tepi Barat dan Gaza harus meminta izin kepada rezim Israel yang membatasi kebebasan bergerak dan sebagian besar mencegah mereka memasuki Al-Quds Timur, yang merupakan bagian dari wilayah Palestina.
Selama Ramadhan, bagaimana pun, otoritas pendudukan Israel secara rutin memudahkan pembatasan itu bagi warga Tepi Barat, yang memungkinkan mereka untuk masuk ke kota untuk beribadah di Masjid Al-Aqsha, situs paling suci ketiga dalam Islam.(L/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara