New York, MINA – Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour telah meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk mengganti nama program pelatihan tahunan penyiar dan jurnalis Palestina menjadi Abu Akleh, Jurnalis yang dibunuh oleh pasukan Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada 11 Mei.
“Sebagai pendukung setia kebebasan pers, kebebasan fundamental di seluruh dunia dan untuk menghormati jurnalis wanita pemberani dan ikonik ini,” kata Mansour. Dikutip dari Saudi Gazette, Kamis (2/6).
Pengumuman itu dibuat oleh juru bicara PBB Stephane Dujarric yang mengatakan bahwa Abu Akleh memiliki karir yang cemerlang dalam jurnalisme selama seperempat abad.
“Dia adalah pelopor bagi wanita Arab, panutan bagi jurnalis di Timur Tengah juga di seluruh dunia, warisan dan keberaniannya harus dihargai, kata rekan-rekan kami di Departemen Komunikasi Global,” ujar Dujarric.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Abu Akleh (51), seorang jurnalis Al Jazeera telah bekerja selama 25 tahun, ditembak mati oleh pasukan pendudukan Israel saat meliput serangan Israel ke kamp pengungsi Jenin di utara Tepi Barat yang diduduki. (T/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon