Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PALESTINA YAKIN MAMPU JALANKAN PEMERINTAHAN SETELAH MERDEKA

Rendi Setiawan - Rabu, 1 Oktober 2014 - 12:52 WIB

Rabu, 1 Oktober 2014 - 12:52 WIB

1043 Views

Para pejabat pemerintah Palestina saat ini (foto: MEMO)
Para pejabat pemerintah <a href=

Palestina saat ini (foto: MEMO) " width="325" height="217" /> Para pejabat pemerintah Palestina saat ini (foto: MEMO)

Jakarta, 7 Dzulhijja 1435/1 Oktober 2014 (MINA) – Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi mengatakan, Selasa, pihaknya yakin memiliki cukup kemampuan untuk menjalankan pemerintahannya jika dalam waktu dekat mereka mendapatkan kemerdekaan.

“Kami telah menyiapkan sumber daya manusia dengan pendidikan yang tepat untuk mengatur pemerintah kita setelah kita mencapai kemerdekaan satu hari. Kami memiliki banyak ilmuwan dan ahli dalam banyak aspek dan bidang ilmu pengetahuan, “kata Mehdawi kepada reporter Mi’raj Islam News Agency (MINA) di Jakarta.

Mehdawi menyatakan, kendala utama Palestina saat ini adalah mereka masih hidup di bawah pendudukan Israel.

“Sekarang, kami masih dalam pendudukan Israel. Itu sebabnya kita tidak bisa berbuat lebih banyak lagi untuk masyarakat Palestina,”kata Mehdawi.

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

Duta besar juga menyatakan,”Palestina memiliki potensi yang cukup dalam pengembangan budaya, seni, olahraga, bahkan manajemen pemerintahan, di banyak negara di Eropa dan Amerika. Ada banyak orang Palestina yang ahli di berbagai bidang pekerjaan,”katanya.

Di bidang teknologi, Palestina telah menerapkan sistem elektronik visa.”Dalam penerbitan visa misalnya, Palestina telah memakai sistem elektronik di berbagai negara. Ini membuktikan kita bisa menjalankan pemerintah kita, “tegasnya.

Salah satu ahli Palestina, Abeer Mashni. Dia bekerja di Jerman untuk Kerjasama Internasional pada proyek pendidikan bersama Pemerintah Daerah dan Departemen Pendidikan dan Pendidikan Tinggi.

Mashni juga bekerja dengan Geneva Centre for the Democratic Control of Armed Forces. Wanita Palestina lulusan ilmu Hukum Universitas Birzeit (Palestina) itu juga bekerja sebagai  konsultan keamanan di Swiss.

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Dia juga aktif menjadi dosen di Fakultas Hukum dan Administrasi Publik di Universitas Birzeit.  Mashni telah mempresentasikan makalah dan kuliah umumnya di berbagai negara tentang sistem pemerintahan yang maju.

Ada 13 universitas di Palestina yang memiliki peringkat tinggi di antara universitas-universitas di negara Arab. Mereka adalah An-Najah National University (Nablus), Birzeit University (Birzeit), Al-Quds University (Al Quds), Bethlehem University (Bethlehem), Universitas Islam Gaza (Gaza), Hebron University (Hebron), Arab American University (Jenin), Universitas Politeknik Palestina (Hebron), Al-Azhar University-Gaza (Gaza City), University College of Applied Sciences (Gaza), University of Palestina (Al Zahra City), dan Palestina Technical College (Deir El-Balah).(T/P011/R04/R03)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

Rekomendasi untuk Anda