London, MINA – Palestine Book Awards (PBA) yang diadakan di London telah resmi menutup pendaftaran untuk periode 2025, mengakhiri tahun yang sukses dengan lebih dari 80 buku yang dikirimkan. Masuk tahun ke-14, penghargaan ini terus berkembang sebagai platform penting bagi literatur yang berpusat pada sejarah, identitas, dan perlawanan Palestina.
Pendaftaran tahun ini dilakukan di tengah genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki. Beberapa buku ditulis oleh penulis yang mengalami serangan secara langsung, sementara yang lain ditulis oleh mereka yang mengungsi dan sekarang berbagi pengalaman hidup mereka dari pengasingan. Middle East Monitor melaporkan, Sabtu (3/4).
Beberapa judul telah diterbitkan untuk mendukung bantuan kemanusiaan di Gaza, menegaskan kembali peran literatur tidak hanya sebagai kesaksian tetapi juga sebagai tindakan solidaritas.
Meskipun ada upaya terus-menerus untuk menekan suara Palestina, jumlah dan jangkauan kiriman yang terus bertambah mencerminkan pesan yang jelas: narasi Palestina tidak dapat dibungkam. Sejak awal, Penghargaan ini telah menarik penulis baru dan mapan yang karyanya menegaskan signifikansi budaya dan politik Palestina dalam wacana global.
Baca Juga: UNICEF: Blokade Bantuan Membuat Anak-Anak Gaza ke Jurang Kehancuran
Panel yang terdiri dari tujuh juri terhormat akan mulai meninjau entri. Daftar pendek akan diumumkan dalam beberapa bulan mendatang, dengan pemenang diumumkan pada upacara tahunan pada bulan November 2025. Pembaca didorong untuk mengikuti situs web resmi PBA untuk pembaruan dan pengumuman.
Entri untuk Penghargaan Buku Palestina 2026 akan dibuka awal tahun depan dan buku-buku berbahasa Inggris yang diterbitkan antara Juni 2025 dan Mei 2026 yang berfokus pada Palestina akan diundang untuk dikirimkan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perjuangan Sehari-hari Warga Gaza untuk Bertahan Hidup Dalam Blokade Israel