Al-Quds, 28Dzulqo’dah 1435/23 September 2014 (MINA) – Pemukim ilegal Israel melakukan pembohongan publik dengan membuat produk-produk yang mereka kemudian mengemas ulang dengan label “Made in Palestine”, dalam rangka menangkal kerugian boikot berbagai negara atas produk Israel.
Menurut pantauan Anadolu Agency, sepanjang jalan Kota Ariha, utara Tepi Barat yang diduduki, pedagang bernama Khaldoun dan Hassan secara teratur menerima 30 ton kurma yang diproduksi dari pertanian permukiman ilegal Israel, yang kemudian akan dikirim ke salah satu pabrik kemasan di atas pinggiran kota tersebut.
Di dalam pabrik, sekitar 13 orang sedang bekerja melakukan Penyaringan (screening) produk tanggal dan pengemasan yang bertuliskan “kurma Tanah Suci” dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris dan ditulis dengan nama “Made in Palestine” untuk dipasarkan secara lokal, dan internasional sampai ke negara-negara Eropa.
Padahal, petani yang memproduksi kurma-kurma itu adalah para pemukim ilegal Israel, di mana produk akan dipasarkan ke Uni Eropa, setelah berlakunya keputusan awal tahun ini untuk memboikot produk permukiman ilegal Israel di Tepi Barat.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Kementerian Perekonomian Nasional Palestina mengatakan stafnya menemukan puluhan ton kurma yang berasal dari permukiman dengan cara tersebut, hal itu ditemukannya dalam inspeksi ke salah satu pasar lokal dan ke pabrik-pabrik kemasan di kota Ariha dan desa-desa sekitarnya.
Pedagang Khaldoun (45) mengatakan, “kami melakukan pembelian kurma dari permukiman (Israel) dengan harga 40 persen lebih murah untuk kemudian kami kemas ulang tanggal kadaluarsanya dan kami tulis ‘Made in Palestine’.”
Dia menambahkan penjualan kurmanya dengan cara itu mencapai hampir 350 ton tiap tahunnya, menunjukkan pedagang lain yang bekerja di bidang serupa dan mengambil produk mereka dari permukiman Israel seperti, jeruk, kacang-kacangan, dan tanaman obat mendapat penjualan yang tidak jauh berbeda.
Pada awal 2014, Uni Eropa mengumumkan keputusan untuk memboikot segala bentuk hubungan ekonomi, ilmiah dan akademik dengan lembaga-lembaga, pabrik-pabrik serta peternakan yang memiliki investasi atau hubungan dengan permukiman ilegal Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Sebelumnya, Kementerian Ekonomi Uni Eropa menyita lebih dari 20 ton kurma yang berasal dari permukiman ilegal Israel dalam perjalanan mereka ke salah satu pabrik untuk pengemasan ulang dan kemudian akan dijual sebagai produk Palestina.(T/R04/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza