Riyadh, MINA – Pameran Buku Internasional Riyadh akan digelar pada 1 hingga 10 Oktober 2021, di Riyadh Front, Arab Saudi, dengan partisipasi penerbit terkemuka dari seluruh dunia.
Program baru Pameran Buku Internasional Riyadh, yang diawasi oleh Komisi Sastra, Penerbitan dan Penerjemahan, akan difokuskan pada perluasan kegiatan dan acara yang signifikan, yang mewakili 16 sektor budaya.
Kantor Berita Nasional Saudi, SPA melaporkan, Kamis (16/9), Republik Irak akan menjadi Tamu Kehormatan di Pameran Buku Internasional Riyadh pada tahun ini.
Komisi telah memberikan fasilitasi kepada penerbit lokal dan asing yang berpartisipasi, seperti menawarkan diskon 50% untuk sewa ruang di pameran, memberikan biaya pengiriman dan membangun e-store dan e-selling point untuk semua penerbit.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Menteri Kebudayaan dan Ketua Dewan Direktur Komisi Sastra, Penerbitan, dan Penerjemahan Arab Saudi, Pangeran Badr bin Abdullah bin Farhan menyatakan bahwa sektor buku, penerbitan, bahasa, penerjemahan, dan sastra menerima dukungan besar dari Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad Salman.
Dia menganggap pameran itu sebagai acara budaya yang penting dalam industri buku dan penerbitan, karena pameran itu sebagai gerbang untuk menyoroti produksi kreatif Saudi dan merangsang partisipasi budaya dan kerja sama perdagangan, sehingga Saudi dapat menjadi pintu gerbang global untuk sektor penerbitan.
Komisi akan mengadakan konferensi untuk penerbit pada 4-5 Oktober, di sela-sela pameran yang akan berlangsung hingga 10 Oktober 2021.
Konferensi tersebut akan menjadi konferensi pertama dari jenisnya di Kerajaan Arab Saudi. Ini juga akan menjadi titik awal untuk mengembangkan sektor penerbitan di tingkat lokal dan internasional.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Pameran Buku Internasional Riyadh akan mencakup simposium budaya dan sastra, pembacaan puisi dan seni, panel diskusi, kegiatan interaktif, dan lokakarya beragam di bidang seni, membaca, menulis, penerbitan, pembuatan buku, dan penerjemahan.
Komisi dalam sesi pameran ini berusaha untuk menyoroti minatnya dalam mendukung saluran penerbitan modern; seperti buku audio dan digital.
Hal ini selain memperhatikan aspek teknis, dalam rangka penyempurnaan visi pameran agar sesuai dengan kebutuhan Strategi Nasional Kebudayaan dan untuk mewujudkan tujuan Kementerian Kebudayaan Saudi yang bertujuan untuk membuat budaya sebagai gaya hidup dan meningkatkan tingkat kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga memperkuat posisi negara itu di dunia.(T/R1/RS3)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj News Agency (MINA)