Jeddah, MINA — Pameran produk untuk keperluan haji dan umrah dibuka secara resmi oleh Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, dengan diikuti sebanyak 11 produsen dari Indonesia dan 15 distributor atau importir Arab Saudi.
Dalam sambutannya, Konjen RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, berharap importir Arab Saudi dapat memanfaatkan pameran ini untuk mengenal langsung produk yang berkualitas dan sesuai dengan selera masyarakat Indonesia.
Pameran berlangsung tiga hari yang berakhir Sabtu (26/1).
Menurut Agus Muktamar Pelaksana Fungsi Ekonomi-2 KJRI merangkap Ketua Penitia Penyelenggara, di antara permasalahan yang muncul selama penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu adalah keterbatasan bahan baku katering untuk jemaah.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
“Melalui pameran ini kami berharap adanya kesiapan dari pihak pengusaha dan eksportir dalam pengadaan barang yang dibutuhkan,” ujar Agus.
Pameran bertajuk Hajj and Umrah Exhibition, digelar di Gedung Balai Nusantara Kompleks Wisma Konjen RI Jeddah.
Acara pembukaan dihadiri oleh Penasihat Kementerian Haji Arab Saudi, Sauzan Al-Masri, Ketua Muassasah Haji Asia Tenggara, Muhammad Amin Indragiri, Ketua Kadin Mekkah, Hisham Muhammad Kaaki, dan sejumlah pejabat dari Kementerian Ekonomi dan Perencanaan , dan para pengusaha negara setempat.
Pameran didominasi oleh aneka produk makanan dan minuman asal Indonesia, antara lain bumbu masak tradisional kemasan, kerupuk, aneka produk mi, kopi, teh dan makanan siap saji yang umumnya dibutuhkan oleh jamaah haji dan umrah dari Indonesia.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Produsen makanan dan minuman yang mengikuti pameran kali ini adalah PT Foodex Inti Ingredients, PT Sinar Prima Food, PT Adiputro Wirasejati, PT Nusa Pangan Sukses, PT Ika Food Putra Mas (Kokita), PT Mikal, PT Central Pertiwi Bahari (Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia-APCI), IKM Produk Unggulan Tangerang Selatan, Asosiasi Bumbu Cita Rasa Nusantara, dan Perwakilan Kota Payakumbuh yang memperkenalkan rendang sebagai ikon kotanya.
Selain itu, hadir dua pabrik besar karoseri bus, yaitu CV Laksana, pabrik karoseri bus yang bermarkas di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah dan PT Adiputro Wirasejati, perusahaan karoseri yang berbasis di Malang, Jawa Timur.
Sementara, salah satu dari distributor atau importir yang menjadi peserta dalam pameran ini adalah Kimia Farma Dawaa yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi terbesar di Indonesia, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Kimia Farma Dawaa kini memiliki 40 gerai yang tersebar di Mekkah, Madinah dan Jeddah.
Untuk menyukseskan pameran kali kedua ini, Konsul Teknis Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, mengundang para pengusaha katering dari Mekkah, Madinah dan Jeddah.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Dari Mekkah kami mengundang sebanyak 150 perusahaan katering,” Ujar Endang.
Endang menambahkan, pada musim haji 2018, jemaah haji memperoleh jatah konsumsi sebanyak 18 kali selama berada di Madinah, 40 kali di Mekkah, 16 kali di Masyaer (Armina) dan 1 kali di Jeddah.(R/R01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza