Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panduan Membina Rumah Tangga Sakinah untuk Muslimah

Bahron Ansori Editor : Rudi Hendrik - 21 detik yang lalu

21 detik yang lalu

0 Views

Muslimah percaya diri (foto: ig)

SETIAP Muslimah mendambakan rumah tangga yang penuh kedamaian, cinta, dan rahmat. Dalam Islam, rumah tangga seperti ini dikenal dengan istilah sakinah, yang berarti ketenangan dan ketenteraman. Mewujudkan rumah tangga sakinah bukanlah perkara instan, melainkan membutuhkan usaha, ilmu, dan komitmen yang berkelanjutan dari kedua belah pihak, khususnya dari seorang istri sebagai madrasah pertama bagi keluarga.

Pertama, fondasi rumah tangga sakinah dimulai sejak niat pernikahan. Seorang Muslimah harus menanamkan niat menikah karena Allah, bukan semata karena cinta duniawi. Niat yang lurus akan mengarahkan seluruh tindakan dalam pernikahan menjadi ibadah. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ar-Rum ayat 21, Allah menciptakan pasangan agar manusia memperoleh ketenangan, dan ditumbuhkan rasa kasih dan sayang di antara mereka.

Kedua, membangun rumah tangga sakinah memerlukan ilmu. Muslimah hendaknya mempelajari ilmu tentang hak dan kewajiban istri, adab dalam berumah tangga, serta seni komunikasi dalam keluarga. Ilmu ini menjadi bekal utama dalam mengelola konflik, menjaga keharmonisan, serta memahami suami dan anak-anak dengan lebih bijak.

Ketiga, komunikasi yang baik adalah pilar penting. Rumah tangga sakinah membutuhkan dialog yang jujur, terbuka, dan saling menghargai. Muslimah perlu mengasah kemampuan mendengar, tidak cepat tersinggung, serta menyampaikan perasaan dengan cara yang lembut. Rasulullah SAW pun dikenal sebagai suami yang sangat komunikatif dan penuh kasih terhadap istri-istrinya.

Baca Juga: Pentingnya Sahabat yang Sholehah bagi Muslimah

Keempat, ketaatan kepada suami dalam perkara yang ma’ruf merupakan salah satu kunci penting. Selama suami tidak memerintahkan maksiat, maka ketaatan istri adalah bagian dari ibadah. Rasulullah bersabda, “Jika aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya,” (HR. Tirmidzi). Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya sikap hormat dan taat kepada suami.

Kelima, menjaga akhlak mulia dalam rumah tangga sangat dianjurkan. Muslimah hendaknya mencontoh akhlak Rasulullah: sabar, penyayang, pemaaf, dan tidak mudah marah. Akhlak mulia akan menyejukkan suasana rumah dan memberi teladan yang baik bagi anak-anak.

Keenam, peran sebagai ibu sangat menentukan terciptanya suasana sakinah. Seorang ibu adalah pendidik utama dalam keluarga. Muslimah harus mempersiapkan diri sebagai pendidik yang sabar, penyayang, dan tegas, serta mampu menanamkan nilai-nilai Islam dalam diri anak-anak sejak dini.

Ketujuh, seorang istri harus menjaga kehormatan diri dan keluarga. Menjaga aurat, tidak bergaul bebas, serta menjaga lisan dari gosip dan fitnah menjadi benteng dari godaan luar yang dapat merusak keharmonisan rumah tangga.

Baca Juga: Menjadi Muslimah Inspiratif di Lingkungan Kerja

Kedelapan, pentingnya menjaga keuangan keluarga dengan bijak. Muslimah yang cerdas akan ikut membantu mengelola keuangan rumah tangga, menahan diri dari gaya hidup konsumtif, dan tidak menuntut suami secara berlebihan. Hidup sederhana namun penuh berkah lebih menenteramkan hati.

Kesembilan, memperbanyak ibadah bersama, seperti shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir bersama keluarga akan mendatangkan ketenangan spiritual. Ibadah bersama menjadi perekat batin yang kuat dalam rumah tangga.

Kesepuluh, sabar dalam menghadapi ujian pernikahan adalah ciri istri yang bijak. Setiap rumah tangga pasti menghadapi ujian, baik dalam bentuk ekonomi, kesehatan, atau konflik antar anggota keluarga. Muslimah sakinah adalah yang tidak mudah menyerah, melainkan bersandar kepada Allah dalam setiap masalah.

Kesebelas, Muslimah hendaknya menjadikan rumah sebagai tempat yang nyaman bagi suami dan anak-anak. Rumah yang bersih, tertata, dan penuh cinta akan membuat anggota keluarga betah. Suasana rumah yang hangat mencerminkan pribadi istri yang terampil dan penuh perhatian.

Baca Juga: Muslimah yang Penuh Berkah, Minta Mahar Tak Harus Mahal

Keduabelas, menumbuhkan rasa syukur dalam rumah tangga sangat penting. Muslimah yang selalu bersyukur atas rezeki, keberadaan suami, dan anak-anak, akan merasakan kebahagiaan yang mendalam. Syukur membuka pintu keberkahan dan menjauhkan diri dari sifat mengeluh.

Ketigabelas, menjaga silaturahmi dan hubungan baik dengan keluarga besar juga berkontribusi terhadap keharmonisan rumah tangga. Muslimah harus bijak dalam bersikap kepada mertua, ipar, dan keluarga suami agar tidak terjadi konflik berkepanjangan yang memengaruhi kondisi rumah tangga.

Keempatbelas, menjadi pendukung utama suami dalam dakwah atau kariernya adalah peran yang sangat mulia. Muslimah sakinah adalah yang mampu menyemangati, mendoakan, dan memberikan rasa aman kepada suami dalam menjalankan perannya sebagai kepala keluarga dan pemimpin.

Kelimabelas, rumah tangga sakinah bukan tujuan akhir, melainkan jalan menuju surga. Maka, Muslimah hendaknya senantiasa memperbaiki diri, belajar dari kesalahan, dan menjadikan rumah tangga sebagai ladang amal saleh. Dengan komitmen dan doa yang terus dipanjatkan, insya Allah rumah tangga sakinah akan terwujud dan menjadi tempat tumbuhnya generasi yang saleh dan salehah.[]

Baca Juga: Peran Muslimah dalam Dakwah Islamiyah

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Kolom
Khadijah
Kolom
Internasional
Khadijah
Khadijah
Kolom