Panen Zaitun di Khan Younis, dari Ladang Menuju Pasar

Gaza, MINA – Di jantung Kota Khan Younis, Gaza selatan, para petani Palestina berduyun-duyun memadati pasar setempat untuk menjual berbagai jenis buah dan minyak zaitun. Hal itu seolah mereka ingin mengabarkan kepada dunia bahwa yang terjadi di Gaza saat ini adalah musim baru yang penuh dengan kebahagiaan dan keberkahan.

Pasar lokal itu telah menjadi tempat vital bagi para penduduk setempat untuk menjajakan hasil panennya setiap tahun selama beberapa dekade di tengah blokade tak berperikemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap warga Gaza sejak 2007 silam.

Pasar mulai ramai dengan para pedagang dan pembeli sejak pertengahan September hingga akhir November. Penjual berlomba-lomba menawarkan barang dagangan terbaik mereka kepada pembeli.
Pedagang Gaza, Muhammad Abu Jazar (46) mengatakan, ia telah berdagang di pasar itu selama 15 tahun. Selama menjadi pedagang zaitun itu, banyak pengalaman yang ia dapat, terutama untuk mengidentifikasi mana saja zaitun dan minyaknya yang berkualitas tinggi dan yang buruk.

Abu Jazar juga mengatakan, bahwa musim zaitun tahun ini memiliki omset yang relatif menurun, padahal permintaan masyarakat meningkat, terutama untuk beberapa hari mendatang.
Kota Gaza yang luasnya tidak lebih dari Jakarta timur itu dikenal menjadi lahan subur bagi pohon zaitun. Ada tiga jenis zaitun yang terkenal tumbuh subur di sana yaitu: Chemlali, Souri dan K18.

Abu Jazar berpendapat, meskipun orang-orang Gaza lebih suka minyak yang diambil dari zaitun Souri, namun sebenarnya minyak hasil ekstrak dari zaitun K18 lebih baik dan lebih menyehatkan.

Harga setiap jenis zaitun tergantung pada kemurnian minyak zaitun itu sendiri. Minyak Souri adalah yang paling mahal, satu galon dijual seharga 85 hingga 95 dinar Yordania. Satu galon minyak K18 dijual seharga 60 hingga 70 dinar Yordania, sementara satu galon minyak Chemlali dijual seharga 70 hingga 85 dinar Yordania.

Orang-orang Gaza lebih suka zaitun Souri dan menggunakannya untuk pengawet serta dibuat ekstrak minyak, sedangkan zaitun Chemlali dan K18 digunakan lebih banyak dijual ke luar Gaza.(AT/Gun/hju/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)