Riyadh, 9 Sya’kban 1438H / 6 Mei 2016 (MINA) – Pangeran Khaled bin Salman ditunjuk sebagai Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat (AS), menggantikan Pangeran Abdullah bin Faisal bin Turki, pada hari Sabtu, 22 April 2017.
Pangeran Khaled adalah seorang adik laki-laki dari Pangeran Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Ia adalah mantan pilot F-15 yang lulus dari Columbus Air Force Base di Mississippi, AS. Sebelumnya pada tahun 2014, ia berpartisipasi dalam koalisi internasional untuk melawan kelompok militan kuat Islamic State (ISIS) sebagai pilot angkatan udara. Demikian Saudi Press Agency yangdikutip MINA, Sabtu.
“Putra-putra saya, para pilot, memenuhi kewajiban mereka terhadap agama mereka, tanah air mereka dan rajanya,” kata Raja Salman yang saat itu masih sebagai Pangeran Putra Mahkota Arab Saudi pada tahun 2014.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Arab Saudi bersama dengan Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar dan Yordania, melakukan serangan udara setelah membentuk koalisi bersamaan dengan lusinan negara lainnya untuk melawan ISIS.
Pangeran muda ini menggantikan Pangeran Abdullah bin Faisal yang telah bertugas selama lebih dari setahun ketika diangkat pada bulan Oktober 2015.
“Pangeran Abdullah bin Faisal bin Turki telah diberhentikan sebagai duta besar untuk AS. Pangeran Khaled bin Salman bin Abdulaziz ditunjuk sebagai duta besar (pengganti),” kata perintah Kerajaan yang dikutip kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA).
Komite Urusan Hubungan Masyarakat Saudi-Amerika (SAPRAC), sebuah LSM untuk memperkuat hubungan antara Saudi-AS yang berbasis di Washington D.C., mengatakan bahwa mereka yakin Pangeran Khaled akan membantu melanjutkan tumbuhnya perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran hubungan antara kedua negara.
Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah
Salman Al-Ansari, seorang pengamat politik Arab Saudi sekaligus Presiden SAPRAC menggambarkan Pangeran Khaled sebagai “kepribadian yang sangat terorganisir, cerdas, awet muda, dan aktif.”
“Dia dilihat sebagai versi modernnya Bandar bin Sultan, yang juga dilatih sebagai pilot pesawat tempur sebelum mendominasi hubungan AS-Saudi selama lebih dari dua dekade sebagai duta besar di Washington,” kata Simon Henderson, Direktur Program Kebijakan Teluk dan Energi di Institut Washington dalam tulisannya di awal 2017.
Pendidikan
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-21] Tentang Istiqamah
Pangeran Khaled memperoleh gelar Bachelor of Aero Science dari Akademi Udara Raja Faisal. Dia melanjutkan studinya di Amerika Serikat di Universitas Harvard, sekaligus mendapatkan sertifikat untuk Eksekutif Senior dalam bidang Keamanan Nasional dan Internasional. Dia juga belajar perang elektronik lanjutan di Paris, Perancis.
Dia melanjutkan akademinya di Universitas Georgetown untuk meraih gelar Master of Arts dalam Studi Keamanan, tapi studinya ditangguhkan karena tugas pekerjaan yang berbeda dan akhirnya diangkat oleh Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman sebagai Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat.
Karir Militer
Setelah lulus dari Akademi Udara Raja Faisal, Pangeran Khalid bergabung dengan Angkatan Udara Kerajaan Saudi. Dia memulai karirnya sebagai pilot di pesawat Texas-6 dan T-38 di Columbus Air Force Base di Mississippi.
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Dia kemudian memulai program Flying F-15S sebagai pilot dan ditugaskan sebagai Petugas Intelijen Taktis selain menerbangkan F-15S di Skuadron 92 untuk Flying Wing ke-3 di Pangkalan Udara King Abdulaziz di Dhahran, Arab Saudi.
Dilatih sebagai pilot tempur dengan waktu tempuh hampir 1.000 jam, Pangeran Khaled telah menerbangkan misi melawan ISIS sebagai bagian dari Koalisi Internasional. Dia juga telah menerbangkan misi di Yaman sebagai bagian dari Operation Decisive Storm dan Operation Renewal of Hope.
Untuk pelayanannya di Angkatan Udara Saudi, Pangeran Khaled telah menerima banyak penghargaan. Ia pernah dianugerahi medali Operation South Shield, medali Battlefield, medali Workmanship, dan medali Latihan Pedang Abdullah.
Pangeran Khalid dilatih secara ekstensif bersama militer AS, baik di Amerika maupun di Arab Saudi, termasuk di Nellis Air Force Base di Nevada. Sebuah cedera punggung memaksa dia untuk berhenti terbang dan kemudian dia bekerja sebagai pejabat di kantor Menteri Pertahanan.
Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus
Karir Pascamiliter
Pangeran Khaled diangkat menjabat penasihat sipil senior di Kementerian Pertahanan Kerajaan setelah tugas aktifnya di militer berakhir.
Akhir tahun 2016, dia pindah ke Amerika Serikat dan bertugas sebagai penasihat Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi untuk AS.
Baca Juga: Hijrah Hati dan Diri: Panduan Syariah untuk Transformasi Spiritual dan Pribadi
Pangeran Khaled kemudian menjadi Duta Besar kesepuluh Arab Saudi untuk AS sejak 1945. (RI-1/P1)
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Aksi Peduli Palestina: Cara Efektif dan Nyata Membantu Sesama yang Membutuhkan