Doha, MINA – Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman tiba di Doha pada Rabu (8/12) untuk pertama kalinya sejak Riyadh dan beberapa negara Arab memberlakukan embargo terhadap Qatar pada pertengahan 2017. Penguasa de facto, yang dikenal sebagai MBS itu diterima oleh Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamed Al-Thani.
Qatar adalah perhentian ketiga MBS dalam tur ke negara-negara Teluk menjelang KTT Dewan Kerjasama Teluk pertama dalam empat tahun yang dijadwalkan akhir bulan ini, yang akan menandakan perselisihan pahit di antara mereka akhirnya telah dikesampingkan, MEMO melaporkan.
Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada 2017 dan mengeluarkan daftar tuntutan termasuk penutupan Jaringan Berita Al Jazeera. Keempat negara juga telah memblokir jalur darat, udara dan laut ke Qatar, menuduh Doha mendukung terorisme, dan mendekati Iran, musuh regional banyak negara Teluk Arab. Doha sendiri membantah tuduhan itu.
Qatar tidak memberikan daftar tuntutan dan akhirnya mengakhiri perselisihan sebagai pemain yang lebih kuat di kawasan itu, yang ditunjukkan oleh peran besar selama evakuasi pimpinan AS dari Afghanistan pada musim panas serta peran kunci yang dimainkannya dalam memfasilitasi kontak dengan negara penguasa Taliban menyusul penutupan kedutaan besar Barat di sana.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Pada bulan Januari, negara-negara yang memblokade sepakat untuk mengakhiri pertikaian, enam bulan setelah Mahkamah Internasional, pengadilan tinggi PBB, memutuskan mendukung Qatar atas perselisihan dengan tetangga Arabnya.
Arab Saudi dan Mesir telah memimpin upaya untuk memulihkan hubungan dengan Qatar, dengan Riyadh dan Kairo menunjuk duta besar baru untuk Doha. Abu Dhabi dan Manama tidak mengikutinya. Qatar juga telah membangun kembali hubungan perdagangan dan perjalanan dengan Arab Saudi, UEA dan Mesir, tetapi tidak dengan Bahrain.
Emir Qatar telah melakukan perjalanan ke Arab Saudi dan bertemu MBS beberapa kali sejak akhir perselisihan. Kunjungan kemarin adalah perjalanan resmi pertama pangeran Saudi itu ke Qatar sejak ia dinobatkan sebagai putra mahkota pada tahun 2017.
Tur Teluk MBS dikatakan bertujuan untuk memperkuat hubungan antara tetangga Arab sebagai kekuatan dunia berusaha untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran. Pembicaraan di Wina telah memasuki fase kritis tanpa semua pihak berpegang pada posisi maksimalnya.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
MBS telah berhenti di Oman dan UEA di mana ia mengunjungi Expo 2020 di Dubai sebelum mengambil penerbangan singkat ke Doha. Dia direncanakan juga akan melakukan perjalanan ke Bahrain dan Kuwait. (T/R7/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi