Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pangeran Saudi : Pemindahan Kedutaan AS ke Yerusalem Tingkatkan Ketidakstabilan

Ali Farkhan Tsani - Senin, 14 Mei 2018 - 18:58 WIB

Senin, 14 Mei 2018 - 18:58 WIB

6 Views

Image processed by CodeCarvings Piczard ### FREE Community Edition ### on 2017-10-25 14:09:24Z | http://piczard.com | http://codecarvings.com

Riyadh, MINA – Pangeran Turki Al-Faisal dari Arab Saudi memperingatkan, keputusan Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem justru akan meningkatkan ketidakstabilan di kawasan Timur Tengah.

“Ini tidak menjadi pertanda baik bagi Timur Tengah,” ujar mantan Kepala Badan Intelijen Saudi itu. CNBC News melaporkan Senin (14/5/2018).

Menurutnya, pemindahan kedubes itu membuka “langkah mengerikan bagi kita semua”, kata Pangeran Turki yang juga pernah menjabat Dubes Saudi untuk AS.

Keputusan AS tersebut akan menjadikan Timur Tengah sebagai tempat yang lebih berbahaya, lanjutnya.

Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza

“Amerika Serikat selama ini kita kenal telah berdiri untuk penegakan hukum, untuk keadilan, untuk menghormati perjanjian internasional. Namun sekarang kita melihat semua itu disingkirkan demi perhitungan politik internal,” katanya.

“Ini bukan langkah yang akan membawa perdamaian ke Palestina atau Timur Tengah,” imbuhnya.

Delegasi penasehat senior Gedung Putih, termasuk Ivanka Trump dan suaminya Jared Kushner, telah tiba di Israel untuk menghadiri upacara peresmian kedubes Senin waktu setempat.

Kedutaan baru telah “meningkatkan kecaman anti-Amerika tidak hanya di Palestina, tetapi di seluruh dunia Arab dan Muslim,” kata Pangeran Al-Faisal, yang pernah menjabat duta besar Arab Saudi untuk AS dari 2005 hingga 2007.

Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara

Namun, mengenai topik Teheran, Al-Faisal tampaknya berpihak pada tindakan Trump.

Washington pekan lalu keluar dari perjanjian nuklir Iran 2015 dan memulihkan sanksi terhadap pemerintahan Presiden Hassan Rouhani. (T/RS2/P1).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Arab Saudi Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
Dunia Islam