Damaskus, MINA – Dua pangkalan militer yang digunakan oleh pasukan Amerika Serikat dan penasihat militernya, di provinsi Dayr al-Zawr di Suriah timur dan dekat Bandara Internasional Bagdad di ibu kota Irak, dilanda serangkaian ledakan besar di tengah meningkatnya sentimen anti-AS di kedua pangkalan tersebut.
Kantor berita resmi Suriah SANA, mengutip sumber-sumber lokal yang berbicara tanpa menyebut nama, melaporkan bahwa dua serangan rudal terpisah menargetkan ladang minyak al-Omar dan jalur gas yang menghubungkan ke ladang gas Conoco di provinsi Dayr al-Zawr pada Jumat pagi (20/10).
Sumber tersebut menambahkan bahwa serangan menghantam pipa transmisi, yang digunakan oleh pasukan pendudukan AS dan sekutu militan pimpinan Kurdi yang berafiliasi dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) untuk mencuri gas alam dari ladang Conoco, di daerah gurun Abu Khashab.
Pasukan pendudukan AS dan sekutu militan SDF kemudian disiagakan. Banyak pesawat militer terlihat melayang di langit di atas wilayah tersebut, menurut laporan tersebut.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Sumber tersebut menambahkan bahwa serangan rudal lainnya menargetkan ladang minyak al-Omar. Belum ada laporan segera mengenai kemungkinan korban jiwa dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan.
Selain itu, ledakan terdengar di dekat pangkalan militer Victoria yang dikelola AS, yang berdekatan dengan bandara Baghdad.
Jaringan berita televisi al-Mayadeen Lebanon melaporkan bahwa tiga roket diluncurkan ke pangkalan itu pada Jumat pagi.
Sebelumnya pada hari Kamis, sebuah pangkalan militer AS di Suriah selatan menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak. Pangkalan al-Tanf, yang terletak di provinsi Homs, menjadi sasaran tiga drone, menurut al-Mayadeen.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sabereen News, saluran berita Telegram yang terkait dengan Unit Mobilisasi Populer anti-teror Irak, juga melaporkan insiden tersebut.
Sementara itu, seorang kontraktor militer AS, yang identitasnya belum diungkapkan, kehilangan nyawanya dalam serangan baru-baru ini terhadap Pangkalan Udara al-Asad di Irak barat.
Brigadir Jenderal Patrick S. Ryder, Sekretaris Pers Departemen Pertahanan AS, menyatakan bahwa kontraktor tersebut, yang identitasnya tidak diungkapkan, mengalami serangan jantung ketika mencoba mencari perlindungan.
Pada hari Kamis, gerakan Harakat Hizbullah al-Nujaba Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap pangkalan Ain al-Asad.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Firas al-Yasser, anggota dewan politik gerakan tersebut, mengatakan kepada al-Mayadeen bahwa serangan tersebut sejalan dengan doktrin “perjuangan di satu front”.
Yasser menyoroti bahwa kelompok perlawanan Islam di Irak bersiap untuk menyiapkan kejutan terhadap kepentingan Amerika ketika agresi Israel terhadap Jalur Gaza yang terkepung siap meningkat. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu