Gaza, MINA – Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Eyal Zamir telah menyetujui rencana pendudukan Kota Gaza, yang mencakup dua fase: fase pertama meliputi evakuasi dan blokade kota dan fase kedua meliputi masuknya pasukan militer secara bertahap dan perlahan ke wilayah perkotaan.
Media Israel melaporkan pada Ahad (17/8), Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Eyal Zamir, telah menyetujui rencana pendudukan Kota Gaza. Radio Angkatan Darat, Kan, menyatakan bahwa rencana tersebut dibagi menjadi dua fase dan diperkirakan akan memakan waktu empat bulan untuk dilaksanakan, menurut perkiraan Israel.
Dikutip dari Almayadeen, fase pertama akan melibatkan pembentukan apa yang disebut “zona kemanusiaan dengan infrastruktur penting” di bagian selatan Jalur Gaza, yang membuka jalan bagi evakuasi besar-besaran warga sipil dari Kota Gaza. Evakuasi ini akan diikuti dengan peluncuran operasi darat untuk mengepung kota sambil melanjutkan proses evakuasi.
Pada fase kedua, pasukan Israel akan secara bertahap memasuki dan menduduki kota, bergerak maju perlahan sambil melanjutkan serangan udara.
Baca Juga: Mesir Tolak Terlibat dalam Penggusuran Warga Palestina
Pada 7 Agustus, kabinet Israel menyetujui rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang mencakup pendudukan Kota Gaza. Meskipun pertemuan tersebut diwarnai ketegangan yang tajam ketika Kepala Staf Eyal Zamir menyampaikan berbagai kekhawatiran, termasuk peringatan akan ancaman serius dan segera terhadap tawanan Israel yang ditahan di Jalur Gaza, namun semua keberatannya ditolak oleh anggota dewan.
Salah satu kekhawatiran utama Zamir adalah setelah menduduki Kota Gaza, militer Israel mengantisipasi akan menghadapi operasi perang gerilya oleh Hamas di wilayah yang dikuasai, yang membutuhkan perencanaan yang cermat untuk mempertahankan dominasi sekaligus meminimalkan risiko tersebut.
Sejak Israel melancarkan perang di Gaza pada 7 Oktober, hingga 17 Agustus, total korban jiwa akibat serangan Israel yang terus berlanjut telah mencapai 61.944 jiwa dan 155.886 luka-luka, dengan 10.400 korban tewas dan 43.845 luka-luka sejak 18 Maret 2025.
Rumah sakit di Gaza telah mencatat 47 korban jiwa, termasuk sembilan jenazah yang dievakuasi dari reruntuhan, beserta 226 korban luka-luka dalam 24 jam. Sementara itu, tim penyelamat melaporkan banyak korban jiwa tambahan yang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan di jalan-jalan di mana serangan udara yang gencar menghalangi akses bagi para penyintas. []
Baca Juga: Israel Dikeluarkan dari Pameran Dagang Internasional di Italia
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Houthi Serang Bandara Lod Israel dengan Rudal Palestine 2